News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-862: Turki Klaim Bisa Bantu Vladimir Putin Akhiri Perang

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menghadiri upacara peluncuran pipa gas TurkStream, di Istanbul, Turki pada 8 Januari 2020. -- Berikut update perang Rusia-Ukraina hari ke-862.

Ioann Ashcheulov (24), dijatuhi hukuman 17 setengah tahun oleh pengadilan militer Moskow sementara saudara-saudaranya, Alexei (20) dan Timofey (19) dijatuhi hukuman 17 tahun.

“Saya yakin para pemimpin Rusia, atas nama negara Rusia, telah melakukan kejahatan besar, yang terbesar di abad ke-21,” kata Ioann Ashcheulov saat pembacaan vonis atas tuduhan pengkhianatan, dikutip dari Mediazona.

“Tindakan saya … merupakan upaya untuk menghentikan kejahatan ini,” katanya.

Ia menekankan ia tidak menganggap dirinya sebagai pengkhianat Rusia dengan mengatakan, “Saya tidak berkewajiban untuk mendukung semua yang dilakukan pemerintah negara tempat saya dilahirkan.”

Ketiganya adalah putra seorang pendeta Ortodoks Rusia, Igor Ashcheulov, yang berkhotbah di wilayah Lipetsk barat.

Majelis Umum PBB akan Terus Bela Ukraina

Majelis umum PBB akan terus membela integritas dan kedaulatan teritorial Ukraina apa pun hasil pemilihan nasional di seluruh dunia tahun ini.

"Saya yakin bahwa rakyat Ukraina tidak akan menyerah," kata Presiden Majelis Umum PBB, Dennis Franci, kepada Associated Press selama kunjungan pertamanya ke Ukraina.

Turki Klaim Dapat Bantu Akhiri Perang Rusia-Ukraina

Presiden Turki Tayyip Erdoğan telah mengatakan bisa membantu Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengakhiri perang Ukraina dan Rusia.

Erdogan berbicara kepada Presiden Rusia di sela-sela pertemuan puncak Organisasi Kerjasama Shanghai (SCO) di Kazakhstan pada Rabu (3/7/2024), mengatakan ia percaya perdamaian yang adil dan menguntungkan kedua belah pihak adalah hal yang mungkin dilakukan.

Namun, juru bicara Putin, Dmitry Peskov, mengesampingkan peran apa pun sebagai perantara bagi pemimpin Turki.

"Tidak, itu tidak mungkin," kata Dmitry Peskov, menurut kantor berita Rusia Tass, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Turki adalah anggota NATO, tetapi tidak seperti para pemimpin NATO lainnya, Erdogan berusaha menjaga hubungan baik dengan Rusia dan Ukraina selama perang.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini