Ia menyebut Iran dan Pakistan, sebagai negara tetangga dan persaudaraan, terhubung oleh sejarah, agama, budaya, dan tradisi bersama.
Mendoakan keberhasilan Pezeshkian selama masa kepresidenannya, Sharif mengatakan bahwa Islamabad ingin bekerja sama erat dengan pemerintahan baru di Teheran untuk lebih memperkuat hubungan antara kedua negara dan mempromosikan kerja sama menyeluruh di berbagai bidang.
Begitu juga termasuk perdagangan, energi, dan keamanan regional.
Ia lebih lanjut mencatat, perjanjian antara kedua negara selama kunjungan mendiang Presiden Ebrahim Raeisi ke Pakistan membuka jalan bagi kemitraan yang saling menguntungkan.
Sementara itu, Pezeshkian mengungkapkan keinginannya untuk lebih memperdalam hubungan antara kedua negara persaudaraan tersebut.
Pemimpin Hamas Ucap Selamat
Dalam sebuah pesan, Ismail Haniyeh mengatakan atas nama Hamas dan bangsa Palestina mengucapkan selamat kepada Pezeshkian.
"Kami dengan tulus mengucapkan selamat kepada Anda atas keberhasilan penyelenggaraan pemilu di Iran dan kepercayaan bangsa kepada Anda serta pemilihan Anda sebagai presiden, dan kami berharap Anda sukses dalam melayani rakyat Iran,” ungkapnya dikutip dari Irna.
Haniyeh mengirimkan pesan ucapan selamat pada saat bangsa Palestina dan pasukan perlawanannya sedang bertempur melawan Israel.
Pemimpin Hamas itu mencatat, rakyat Palestina yakin akan kemampuan Pezeshkian untuk melayani Iran.
"Juga untuk mengatasi semua tantangan dan kesulitan, dan mengambil langkah-langkah menuju persatuan Umat Islam melawan musuhnya, serta membantu perjuangan Palestina sebagai isu utama dunia Islam.”
Pezeshkian terpilih sebagai presiden pada hari Jumat dalam pemilihan presiden putaran kedua.
Dari total 30.530.157 suara yang diberikan, Pezeshkian, seorang ahli bedah jantung, memenangkan 16.384.403 suara sementara Saeed Jalili berada di belakang pesaingnya dengan 13.538.179 suara. Jumlah pemilih dilaporkan mencapai 49,8 persen.
Pezeshkian, 69 tahun, pernah menjabat sebagai wakil ketua Parlemen ke-10 dan menteri kesehatan negara tersebut selama pemerintahan Presiden Mohammad Khatami (2001-2005).
(Tribunnews.com/Chrysnha)