News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Istri Presiden Ukraina Jadi Target Berita Hoax, Dituduh Beli Mobil Mewah Pakai Uang Negara

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Istri Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Olena Zelenska dituduh membeli mobil mewah menggunakan uang dari AS untuk bantuan perang.

TRIBUNNEWS.COM - Pengguna media sosial menuduh Olena Zelenska, istri Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, menggunakan dana bantuan perang dari AS untuk membeli mobil mewah yang bahkan belum dirilis ke pasaran.

Foto yang viral di media sosial diduga menunjukkan faktur 4,4 juta Bugatti yang dibeli oleh ibu negara Ukraina.

Tidak jelas apa mata uangnya, tetapi beberapa postingan menyebutkannya dalam dolar, sementara yang lain mengatakan dalam euro, Euronews melaporkan.

Faktur tersebut menunjukkan nama Zelenska dan mobil tersebut akan dikirim ke Paris, dengan tanggal produksi yang ditetapkan pada Januari 2026.

Beberapa gambar tersebut dibagikan dengan klaim bahwa Bugatti dibeli dengan menggunakan dollar dari para pembayar pajak Amerika, sementara ada pula yang menyebut dari para pembayar pajak Inggris.

Ada pula video yang memperlihatkan seolah-olah seorang dealer mobil membongkar mengenai transaksi Zelenska.

Screenshot postingan yang menyebut Ibu Negara Ukraina membeli mobil mewah menggunakan uang negara (via Euronews)

Namun, seperti yang dilaporkan BBC, postingan tersebut palsu dan merupakan bagian dari kampanye disinformasi Rusia yang menargetkan AS menjelang pemilihan presiden pada bulan November.

Klaim bahwa Zelenska membeli mobil tersebut muncul di berbagai outlet berita online Rusia, yang semuanya merujuk ke situs web Prancis yang cukup populer.

Situs web itu bernama Veritée Cachée — atau “Kebenaran Tersembunyi” dalam bahasa Prancis.

Menurut situs web tersebut, keluarga Zelensky melakukan pertunjukan pribadi dengan Bugatti saat berada di Prancis untuk peringatan D-Day pada bulan Juni.

Zelenska diduga memesan hypercar baru yang belum go public.

Baca juga: Respons Ibu Negara Ukraina soal Kemungkinan Zelensky Calonkan Diri Lagi di Pilpres 2024 Mendatang

Pemesanan itu, seandainya benar, akan menjadikannya salah satu pemilik pertama dari 250 mobil pertama yang dibuat, menurut Veritée Cachée.

Dalam pernyataan yang diunggah di akun Instagram resmi Bugatti Paris, dealer mobil tempat Zelenska diduga membeli mobil tersebut membantah adanya transaksi maupun keaslian invoice tersebut.

Dikatakan ada beberapa masalah pada invoice tersebut, seperti harga yang salah, deskripsi yang tidak akurat, dan grafik yang lama.

Dalam invoice juga tidak ada detail seperti nomor pesanan dan alamat penjual, yang biasanya diperlukan untuk faktur pembelian di Prancis.

“Kelompok Pecinta Mobil telah mengambil tindakan hukum dengan mengajukan tuntutan pidana atas pemalsuan, penggunaan barang palsu, perampasan identitas, dan pencemaran nama baik,” demikian bunyi pernyataan Bugatti.

“Sekali lagi, Kelompok Pecinta Mobil dengan tegas mengecam kampanye disinformasi ini,” tambahnya.

Sementara itu, video yang menampilam dealer mobil, rupanya dibuat dengan AI.

Pria dalam video itu tidak benar-benar ada, dan wajahnya dibuat dari foto stok, menurut pemeriksa fakta.

Para ahli mengatakan bahwa mungkin sulit bagi mata manusia untuk mengidentifikasi deepfake, tetapi ada tanda-tandanya, seperti gerakan yang tidak natural dan ucapan yang seperti robot.

Perang disinformasi

Volodymyr Zelensky dan istrinya, Olena Zelenska (Instagram @zelenskiy_official)

Media milik negara Rusia dan media lain yang berhaluan pro-Rusia telah berulang kali menuduh keluarga Zelensky menyedot uang dan mengumpulkan kekayaan untuk mendanai gaya hidup mewah dengan bantuan bantuan Barat.

Tak satu pun dari tuduhan ini yang terbukti benar.

Apa yang ditunjukkan oleh cerita-cerita tersebut adalah bukti kampanye disinformasi besar-besaran Rusia yang dirancang untuk mempengaruhi opini publik di Eropa dan dunia Barat yang lebih luas, untuk menggoyahkan dukungan terhadap Ukraina dan melemahkan demokrasi.

Cerita-cerita palsu seperti ini bahkan menjadi lebih umum menjelang pemilu, seperti yang terjadi di Inggris dan Perancis minggu lalu dan terus terjadi menjelang pemilu Amerika pada akhir tahun.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini