News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Tentara Israel Cabut Pernyataan Sudah Lenyapkan Muhammad Al-Deif: 4 Bulan di Khan Yunis Cuma Zonk

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Divisi 98 tentara Israel mundur dari Khan Yunis pada Sabtu (7/4/2024) malam. Tentara Israel salah perhitungan dan mati kutu dalam perang perkotaan.

Tentara Israel Cabut Pernyataan Sudah Lenyapkan Muhammad Al-Deif: 4 Bulan Zonk di Khan Yunis

TRIBUNNEWS.COM - Tentara Israel mencabut pernyataan sebelumnya yang mengklaim telah membunuh seorang komandan senior Brigade Al-Qassam dalam serangan udara yang menewaskan sedikitnya 90 orang dan melukai ratusan lainnya di 'zona aman' Al-Mawasi di Khan Yunis, Gaza Selatan.

Radio Tentara Israel mengutip sumber keamanan Israel yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan, belum ada informasi intelijen yang mengkonfirmasi keberhasilan upaya pembunuhan terhadap Panglima Brigade Izz Al-Din Al-Qassam, Muhammad Al-Deif.

Baca juga: Invasi Rafah Bakal Sia-sia, Eks-Panglima Perang IDF: Kami Gagal Membunuh Al-Deif dan Yahya Sinwar

Pernyataan menambahkan, “Jadi sejauh ini, tidak ada informasi intelijen baru yang diterima yang dapat memperkuat atau membuktikan kebenaran pembunuhan Deif.”

“Kami masih menunggu informasi lebih lanjut yang dapat memperjelas hasil serangan tersebut,” tambah mereka.

Cuma Dapat Zonk Meski Sudah Bertugas 4 Bulan di Khan Yunis

Radio Angkatan Darat, mengutip pernyataan sumber IDF mengklaim kalau Al-Deif telah bersembunyi di Jalur Gaza selatan sejak awal perang.

Laporan mereka menambahkan kalau Deif menghabiskan sebagian besar waktunya terowongan bawah tanah, terutama di bawah kamp pengungsi Khan Yunis.

Dalam pernyataan susulan ini, ada pengakuan kalau operasi militer IDF selama empat bulan di Khan Yunis tidak juga berhasil menangkap Deif baik hidup atau pun mati.

Jangan mengangkap, IDF mengakui kalau operasi militer mereka di Khan Yunis bahkan belum bisa dipastikan mampu menemukan di mana Muhammad Al-Deif berada.

“Meskipun Divisi 98 bermanuver selama empat bulan di Khan Yunis, tidak diketahui apakah pasukan tersebut telah mendekati Deif atau mencapai tempat dia tinggal,” lapor stasiun radio tersebut.

Laporan menambahkan, Muhammad Al-Deif terindikasi ke luar dari terowongan untuk bertemu Rafi Salama, Komandan Brigade Khan Yunis, cabang Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas.

Rafi Salama diklaim berhasil dilenyapkan dalam serangan udara IDF beberapa hari kemarin.

Baca juga: Siapakah Rafi Salama? Komandan Brigade Khan Yunis Qassam yang Diincar IDF dalam Pembantaian Mawasi

Wanita warga Palestina tampak meratap di lokasi pengeboman Israel di Al-Mawasi dekat Khan Yunis, Gaza Selatan, Sabtu (13/7/2024). IDF mengklaim mengincar pemimpin dan sel militer Hamas di lokasi yang mereka tetapkan sendiri sebagai zona aman bagi pengungsi Gaza tersebut. (khaberni/HO)

“Perkiraan Israel menunjukkan bahwa baru-baru ini, Deif membiarkan dirinya meninggalkan terowongan, karena negosiasi kesepakatan pertukaran tahanan sedang berlangsung dan dia tiba di rumah keluarga Salameh yang terletak di atas tanah di Al-Mawasi,” tambahnya.

Rafi Salama atau beberapa refrensi menyebutnya sebagai Rafa'a Salameh, komandan Brigade Khan Yunis, baru saja tiba di lokasi di Al-Mawasi, jelas laporan itu, dan ini bukan tempat tinggal tetap keluarga tersebut.

“Oleh karena itu, peluang intelijen dan operasional dalam pembunuhan ganda ini dianggap luar biasa – dua burung gemuk dengan satu batu.”

Pada Sabtu malam, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengklaim: “Operasi Al-Mawasi menargetkan Mohammed Deif dan wakilnya, Rafa’a Salameh, namun sejauh ini belum ada konfirmasi mengenai kematian mereka.”

Namun Hamas membantah klaim Israel ini.

Pernyataan Lengkap Hamas

Adapun gerakan Hamas membantah keabsahan informasi dari Israel tersebut, dengan mengatakan “klaim Zionis mengenai sasaran para pemimpin gerakan tersebut adalah salah, dan tujuannya adalah untuk menutupi skala pembantaian,”.

Hamas menekankan kalau korban tewas adalah warga sipil.

Laporan menunjukkan kalau bom Israel menyasar tenda pengungsi di wilayah yang dinyatakan sendiri oleh Israel sebagai 'zona aman' lokasi pengungsian.

Berikut pernyataan kecaman dan klarifikasi Hamas yang mereka rilis setelah tentara pendudukan Israel melakukan pembantaian di Al-Mawasi Khan Yunis: 

Pembantaian Mawasi di Khan Yunis merupakan kelanjutan dari genosida Nazi (Israel) terhadap rakyat kami, dan pemerintah Amerika adalah mitra langsung dalam kejahatan ini.

Kami mengutuk keras pembantaian Mawasi yang mengerikan di Khan Yunis, yang merupakan peningkatan berbahaya dalam serangkaian kejahatan dan pembantaian yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah perang, yang dilakukan di Jalur Gaza oleh kelompok neo-Nazi.

Pembantaian keji yang dilakukan oleh tentara pendudukan Zionis ini menargetkan daerah Al-Mawasi di sebelah barat kota Khan Yunis, sebuah daerah yang oleh tentara pendudukan diklasifikasikan sebagai “daerah aman” dan menyerukan warga untuk pindah ke sana.

Pesawat, artileri, dan drone IDF secara intensif dan berturut-turut menargetkan tenda-tenda pengungsi dengan berbagai jenis senjata, menyebabkan ratusan warga sipil yang tidak bersalah dan tidak berdaya menjadi martir dan terluka.

Tuduhan pendudukan mengenai sasaran para pemimpin adalah tuduhan palsu.

Ini bukan pertama kalinya bahwa pendudukan mengklaim menargetkan para pemimpin Palestina, dan kebohongan mereka kemudian terbukti salah.

Tuduhan palsu ini hanya untuk menutupi skala pembantaian yang mengerikan tersebut .

Pembantaian Mawasi di Khan Yunis; menyasar daerah yang dipenuhi lebih dari delapan puluh ribu pengungsi.

Ini merupakan konfirmasi yang jelas dari pemerintah Zionis, atas kelanjutan perang pemusnahannya terhadap rakyat Palestina, dengan berulang kali dan secara sistematis menargetkan warga sipil yang tidak berdaya, di tenda-tenda, pusat pengungsian dan lingkungan pemukiman, dan melakukan kejahatan paling keji terhadap mereka, dengan mengabaikan seruan untuk berhenti menargetkan warga sipil yang tidak bersalah, atau memperhatikan hukum perang yang menegakkan perlindungan mereka.

Pengabaian terhadap hukum dan perjanjian internasional, dan pelanggaran yang meluas terhadap warga sipil yang tidak berdaya, tidak akan berlanjut, jika bukan karena dukungan yang diberikan oleh pemerintah Amerika kepada pemerintah ekstremis Zionis dan tentara terorisnya, dengan menutupi kejahatannya, dengan menyediakan dengan segala cara dukungan politik dan militer, dan melumpuhkan peradilan internasional dalam menjalankan perannya terhadap kejahatan-kejahatan ini.

Gerakan Perlawanan Islam - Hamas

Sabtu : 07 Muharram 1446 H. bertepatan dengan : 13 Juli 2024 M.

(oln/khbrn/*)

(oln/memo/*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini