News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Direktur CIA Klaim Yahya Sinwar Ditekan Hamas untuk Segera Setujui Gencatan Senjata

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemimpin Hamas Yahya Sinwar.

TRIBUNNEWS.COM - Direktur CIA, William Burns membuat klaim bahwa pemimpin Hamas, Yahya Sinwar tengah ditekan oleh kelompoknya.

Menurut Burns, Yahya Sinwar ditekan oleh Hamas untuk segera menerima gencatan senjata dengan Israel.

Tak hanya itu, Yahya Sinwar juga diminta Hamas untuk membebaskan para sandera dan mengakhiri perang.

Dikutip dari Ynet, Burns mengatakan Sinwar tidak merasa khawatir dengan kematian para pejuangnya.

Namun, kata Burns, Sinwar tengah menghadapi tekanan atas tanggung jawab penderitaan di Gaza.

Pejabat intelijen Amerika Serikat itu meyakini Sinwar bersembunyi di sebuah terowongan di bawah kampung halamannya di Khan Younis.

Burns, yang telah terlibat dalam negosiasi selama berbulan-bulan, sebagai perwakilan Presiden AS Joe Biden, mengatakan Israel dan Hamas harus memanfaatkan momen ini.

Tekanan internal terhadap Sinwar termasuk para komandan seniornya yang memberi tahu pemimpin mereka bahwa mereka sudah muak dengan perang.

Sementara itu pada Senin kemarin, Qatar mengatakan kepada Israel bahwa upaya pembunuhan terhadap komandan Hamas Mohammed Deif tidak akan menghentikan negosiasi.

Hamas belum mengatakan secara resmi bahwa perundingan akan ditangguhkan dan mengeluarkan bantahan publik bahwa ada niat untuk menundanya.

Namun, tidak diragukan lagi bahwa dampak serangan Israel terhadap kompleks di Khan Younis dan pembunuhan komandan brigade Hamas Khan Younis menimbulkan gejolak di kelompok tersebut dan memaksa Hamas untuk mengkalibrasi ulang posisinya.

Baca juga: Serangan Udara Israel di Zona Kemanusiaan Gaza Buat Perundingan Gencatan Senjata Terhenti Lagi

Sinwar mungkin juga berada di luar jangkauan seperti sebelumnya dan para mediator mungkin kesulitan mendapatkan jawaban yang jelas dari kelompoknya.

Perundingan Gencatan Senjata Terhenti Lagi

Upaya untuk mengakhiri konflik terhenti pada hari Sabtu setelah tiga hari negosiasi gagal menghasilkan hasil yang layak, kata sumber keamanan Mesir.

Dikutip dari Reuters, serangan itu menewaskan lebih dari 90 orang di daerah Khan Younis, menurut otoritas kesehatan Gaza.

Seorang pejabat Palestina yang mengetahui negosiasi tersebut mengatakan kepada Reuters, Hamas tidak ingin dianggap menghentikan perundingan meskipun serangan Israel meningkat.

"Hamas ingin perang berakhir, bukan dengan cara apa pun. Hamas mengatakan telah menunjukkan fleksibilitas yang dibutuhkan dan mendesak para mediator agar Israel membalas," kata pejabat itu.

Ia mengatakan Hamas yakin Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mencoba menghindari kesepakatan dengan menambahkan lebih banyak persyaratan yang membatasi kembalinya orang-orang terlantar ke Gaza utara.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan pada hari Senin bahwa dua penasihat senior Netanyahu mengatakan Israel masih berkomitmen untuk mencapai gencatan senjata.

Baca juga: Smotrich Menentang Pembebasan Tahanan Palestina dalam Potensi Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Serangan Udara Israel

Serangan udara Israel di Jalur Gaza membuat setidaknya 60 orang tewas.

Serangan tersebut membuat sekolah yang berada di "zona aman" hancur.

Padahal, lokasi "zona aman" ini ditetapkan sendiri oleh Israel saat mengumumkan evakuasi segera terhadap penduduk Gaza.

Bulan Sabit Merah mengatakan pada hari Selasa bahwa 17 orang tewas dalam sebuah pengeboman di dekat sebuah pom bensin di Mawasi.

Baca juga: Menlu Turki Klaim Israel Punya Segudang Alasan Gagalkan Negosiasi Gencatan Senjata dengan Hamas

Dikutip dari The Guardian, sebanyak 16 orang lainnya tewas dalam sebuah serangan yang menargetkan sekolah al-Awda yang dikelola PBB di kamp pengungsian Nuseirat di Gaza tengah.

Dalam sebuah pernyataan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan militan Hamas hadir di sekolah tersebut.

Belum ada komentar langsung mengenai serangan di Mawasi, tetapi militer mengatakan angkatan udara telah menyerang sekitar 40 target di Gaza pada hari Selasa.

Sayap bersenjata Hamas dan Jihad Islam Palestina, sekutu Hamas, mengatakan para pejuang mereka telah menyerang pasukan Israel di beberapa lokasi dengan roket anti-tank dan bom mortir.

Sayap bersenjata Jihad Islam mengatakan telah menembakkan rudal ke Sderot di Israel selatan, tetapi tidak ada kerusakan atau korban yang dilaporkan.

Baca juga: Hamas Bantah Tarik Diri dari Perundingan Gencatan Senjata, Mengatakan Netanyahu Halangi Kesepakatan

Selama dua minggu terakhir, Israel telah menyerang wilayah Palestina yang terkepung dengan beberapa pemboman paling dahsyat dalam beberapa bulan.

Serangan paling mematikan di antaranya menargetkan komandan militer Hamas, Mohammed Deif di Mawasi pada Sabtu.

Dalam serangan tersebut, pasukan Israel telah menewaskan lebih dari 90 orang.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini