Seperti diketahui desakan Joe Biden untuk mundur dari capres AS mengemuka di tengah kekhawatiran tentang kelayakan Biden untuk menjabat periode kedua sebagai Presiden AS.
TRIBUNNEWS.COM, AS - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan Wakil Presiden Kamala Harris bisa menjadi Presiden AS berikutnya.
Pernyataan Joe Biden itu mengisyaratkan kemungkinan Kamala Harris adalah kandidat terbaik untuk menggantikan dirinya sebagai calon presiden AS jika memutuskan untuk mundur.
Seperti diketahui desakan Joe Biden untuk mundur dari capres AS mengemuka di tengah kekhawatiran tentang usia Biden untuk menjabat periode kedua sebagai Presiden AS.
Presiden AS Joe Biden (usia 81 tahun) mengatakan bahwa Wakil Presiden Kamala Harris "bisa menjadi Presiden Amerika Serikat" saat berpidato di konvensi tahunan National Association for the Advancement of Colored People (NAACP) pekan lalu.
Hal ini terjadi di tengah meningkatnya seruan dari Demokrat agar Biden mundur dari pencalonan menjelang pemilihan presiden 5 November mendatang.
"Dia bukan hanya wakil presiden yang hebat, dia bisa menjadi Presiden Amerika Serikat," kata Biden tentang Harris (59 tahun) yang menunjukkan bahwa Harris adalah kandidat terbaik untuk menggantikannya jika dia memutuskan untuk pensiun.
Namun, Biden mengatakan kepada khalayak bahwa dia telah membuat rencana untuk 100 hari pertama masa jabatan keduanya.
Baca juga: Penunjukan JD Vance Jadi Cawapres Trump Tuai Kecaman, Kubu Joe Biden: Dia Banyak Bicara, Muka Dua
Jika Kamala Harris menggantikan Biden dan memenangkan pemilihan presiden maka dia akan mengukir sejarah sebagai wanita kulit berwarna pertama yang terpilih sebagai Presiden AS .
Performa buruk Biden dalam debat presiden pertama telah memicu kekhawatiran Partai Demokrat tentang kelayakannya untuk menjalani masa jabatan kedua.
Saat seruan agar dia mengundurkan diri semakin menguat, Wakil Presiden Kamala Harris muncul sebagai alternatif utama untuk menggantikannya.
Sosok Kamala Harris
Kamala Harris, seorang India-Amerika, dipandang sebagai pilihan yang tepat untuk melawan Donald Trump.
Ia juga siap berdebat dengan JD Vance, calon wakil presiden Trump, dalam debat calon wakil presiden.