Padahal, mereka dijadwalkan terbang ke Manila pada pukul 18.00 waktu setempat,
Joe Valbuena, seorang pria yang berusia 30 tahun, juga frustasi lantaran harus mengantre dalam waktu yang lama.
"Kami bisa saja berada di restoran, membeli kopi. Namun, sekarang kami hanya menghabiskan waktu mengantre," katanya.
Sekitar pukul 17.30, antrian panjang di Cebu Pacific terus memanjang.
Ketinggalan Pesawat
Akibat antrian check in yang memanjang dan membutuhkan waktu mengantre lama, beberapa penumpang harus ketinggalan pesawat.
Seorang penumpang bernama Tan mengatakan sudah menunggu dua jam, namun dirinya ternyata ketinggalan pesawat.
Tan seharusnya berangkat dari Singapura ke Ipoh pukul 15.25 sore.
Ia mengaku telah berulang kali diberitahu oleh staf untuk mengantre.
"Mereka terus berkata, 'Tolong tunggu, tolong tunggu,' lalu pesawat itu hilang. Pesawat itu pergi tanpa kami, meninggalkan kami," katanya.
Karena ketinggalan pesawat, ia harus mengikuti penerbangan selanjutnya yang dijadwalkan pada Sabtu (20/7/2024).
"Mereka memberi tahu kami penerbangan paling awal adalah besok dan akan menuju Kuala Lumpur, yang berarti kami harus berkendara ke Ipoh dari sana," katanya,
Sementara, pihak Microsoft mengatakan telah memperbaiki sistem IT.
"Penyebab utamanya telah diperbaiki, namun dampak sisa masih terus memengaruhi beberapa aplikasi dan layanan Microsoft 365," kata Microsoft dalam sebuah posting di X pada Jumat, dikutip dari CNN.
Para ahli mengatakan penyebab pemadaman global berasal dari pembaruan perangkat lunak yang dikeluarkan oleh perusahaan CrowdStrike.
CEO CrowdStrike mengatakan masalah TI yang menyebabkan gangguan global telah diidentifikasi dan perbaikan telah dilakukan.
(Tribunnews.com/Farrah Putri)
Artikel Lain Terkait Bandara Changi