TRIBUNNEWS.COM - Jalan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris semakin mulus dalam Pilpres 2024 untuk menggantikan Joe Biden sebagai capres.
Hal ini dapat terlihat dari survei dua media internasional, yaitu Associated Press (AP) dan NBC News.
Dikutip dari AP, sudah banyak para petinggi Partai Demokrat yang dengan cepat mendorong Harris untuk menggantikan Biden setelah Presiden AS itu mengumumkan mundur dalam kontestasi Pilpres AS pada Senin (21/7/2024) waktu setempat.
Pada hari Senin malam, beberapa delegasi negara bagian bertemu untuk mengonfirmasi dukungan mereka terhadap Harris, termasuk dari negara bagian asal sang Wapres AS, yaitu California.
Dalam pertemuan itu, Harris membutuhkan dukungan lebih dari 1.976 delegasi untuk menang dalam pemungutan suara pertama.
Nyatanya, pada survei AP, Harris didukung oleh 2.668 delegasi negara bagian.
Ketua Partai Demokrat California Rusty Hicks mengungkapkan bahwa 75-80 persen dari delegasi tiap negara bagian telah melakukan pemungutan suara pada Selasa (22/7/2024) dan mereka dengan suara bulat mendukung Harris.
"Saya belum mendengar ada yang menyebut atau menyerukan kandidat lain. Pemungutan suara malam ini adalah pemungutan suara yang penting," ujar Hicks.
Kendati demikian, dalam survei tersebut, AP belum menyimpulkan bahwa Harris sebagai capres definitif dari Partai Demokrat untuk menggantikan Biden.
Baca juga: Catat Rekor! Kamala Harris Berhasil Kumpulkan Dana Kampanye Rp 1,3 Triliun Hanya dalam 24 Jam
Hal tersebut lantaran delegasi konvensi masih bebas untuk memilih kandidat lain hingga Konvensi Partai Demokrat yang bakal digelar pada Agustus mendatang atau jika pemungutan suara dilakukan secara virtual sebelum pertemuan di Chicago.
Senada, survei dari NBC pun menunjukkan ada 2.161 dari total 3.930 delegasi yang mendukung Harris menjadi capres dari Partai Demokrat.
Tak cuma itu, dukungan untuk Harris juga disampaikan oleh Biden.
"Keputusan pertama saya sebagai calon partai pada tahun 2020 adalah memilih Kamala Harris sebagai wakil presiden saya. Dan itu adalah keputusan terbaik yang pernah saya buat," cuit Joe Biden lewat akun X (dulu Twitter) resminya, Minggu (21/7) waktu AS.
"Hari ini saya ingin memberikan dukungan dan persetujuan penuh saya agar Kamala menjadi calon partai kita tahun ini. Demokrat-inilah waktunya untuk bersatu dan mengalahkan Trump," lanjutnya.
Saat menanggapi hasil survei dan dukungan dari Biden, Harris mengucapkan terima kasih.
"Saya berharap dapat membantu rakyat Amerika secara langsung," tuturnya.
Di sisi lain, Harris mengakui sempat terjadi pasang surut di Partai Demokrat setelah desakan agar Biden mundur dalam pencalonannya.
Baca juga: Percaya Diri Bisa Kalahkan Donald Trump, Kamala Harris: Saya Akan Melakukan Apapun
Namun, dia menegaskan tidak ingin berlarut dalam drama yang terjadi di Partai Demokrat sebelumnya
Dia menegaskan bakal dengan cepat mengelaborasi tema-tema yang menonjol untuk kepentingan kampanyenya melawan capres dari Partai Republik, Donald Trump, selama 100 hari ke depan.
"Saya tahu tipe Donald Trump dan menempatkan dirinya sebagai pembela kesempatan ekonomi dan akses aborsi," kata Harris.
"Perjuangan kita untuk masa depan juga merupakan perjuangan untuk kebebasan," sambungnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Pilpres Amerika Serikat