News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Vladimir Putin Bertemu Presiden Suriah di Kremlin, Bahas Ketegangan Timur Tengah

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan presiden Suriah Bashar al-Assad di Moskow pada hari Rabu (24/7/2024).

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan presiden Suriah Bashar al-Assad di Moskow.

Pertemuan keduanya diumumkan oleh Kremlin pada Kamis (25/7/2024).

Dalam rekaman yang dibagikan di Telegram oleh layanan pers presiden Rusia, kedua pemimpin ini tampak tersenyum dan berjabat tangan.

Kemudian keduanya duduk dan mengobrol melalui penerjemah masing-masing.

"Saya sangat senang bertemu dengan Anda," kata Putin, dikutip dari Sky News.

Putin mengatakan kepada Assad bahwa ia khawatir ketegangan meningkat di Timur Tengah.

"Saya sangat tertarik dengan pendapat Anda tentang bagaimana situasi di kawasan ini secara keseluruhan berkembang," kata Putin.

"Sayangnya, ada kecenderungan ke arah eskalasi, kita dapat melihatnya. Hal ini juga berlaku langsung di Suriah," tambahnya.

Putin dan Assad terakhir kali bertemu pada Maret 2023 di Kremlin.

Pertemuan mereka terakhir tepatnya pada peringatan 12 tahun pemberontakan yang berubah menjadi perang saudara di Suriah.

Presiden Assad kemudian menjelaskan tujuan dirinya mengunjungi Moskow.

Ia mengatakan bahwa kunjungan ini menandai peringatan terjalinnya hubungan diplomatik antara Moskow dan Damaskus.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-876: Putin-Zelensky Tukar 95 Tawanan Perang

Namun, tampaknya ada hal lain yang lebih penting.

"Mengingat semua peristiwa yang terjadi di dunia secara keseluruhan dan di kawasan Eurasia saat ini, pertemuan kita hari ini tampaknya sangat penting," kata Assad kepada Putin melalui penerjemah Rusia, dikutip dari ABC News.

Akan tetapi, Kremlin tidak menjelaskan lebih lanjut pembicaraan keduanya.

Rusia merupakan salah satu pendukung terkuat pemerintahan Assad tetapi juga memiliki hubungan dekat dengan Turki.

Sayangnya, Suriah dan Turki telah memutuskan hubungan pada tahun 2011.

Turki mendukung kelompok pemberontak Suriah yang berusaha menggulingkan Assad.

Turki juga masih mempertahankan pasukan di wilayah barat laut yang dikuasai oposisi, yang membuat Damaskus marah.

Namun ada laporan di surat kabar Turki pada awal minggu ini.

Di mana laporan tersebut mengatakan Presiden Assad dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan bertemu di Moskow pada bulan Agustus.

Sementara Rusia juga telah melancarkan kampanye militer di Suriah sejak September 2015, dikutip dari Asharq Al-Awsat.

Mereka bekerja sama dengan Iran untuk membantu pemerintah Assad memerangi kelompok oposisi bersenjata dan merebut kembali kendali atas sebagian besar negara tersebut.

Sementara Rusia telah mempertahankan pijakan militernya di Suriah dan menempatkan pasukan di pangkalannya di sana.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Vladimir Putin dan Presiden Suriah Assad

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini