Informasi tentang bagaimana Haniyeh dibunuh sangat tidak jelas.
Baca juga: Jejak Pembunuhan Para Pemimpin Hamas oleh Israel: Ada yang Dikepung 60 Lapis Baja, Wajah Kena Rudal
Kantor berita Fars mengatakan pemimpin Hamas itu terbunuh "oleh rudal udara".
Hal ini memicu spekulasi adanya serangan rudal atau kendaraan udara tak berawak (UAV).
Para analis menganggap serangan itu sebagai kegagalan besar intelijen Iran dan perkembangan yang sangat mengkhawatirkan bagi para pemimpin negara tersebut.
Terutama pada saat keamanan ditingkatkan karena banyaknya pengunjung yang menghadiri pelantikan Presiden baru.
Beberapa jam sebelum pembunuhannya, Haniyeh melakukan pertemuan langsung dengan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.
“Kegagalan mencegah pembunuhan ini merupakan hal yang memalukan bagi Iran,” kata Agnes Levallois, Wakil Presiden Institut Studi dan Penelitian Mediterania dan Timur Tengah (IREMMO) yang berbasis di Paris.
Mata-mata Israel di Iran
Pembunuhan Haniyeh hanyalah yang terbaru dari serangkaian serangan yang diyakini dilakukan oleh Israel di Iran.
Israel telah lama melakukan operasi sabotase melalui badan intelijen Mossad di Iran.
Insiden baru ini menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana Israel dapat mengumpulkan informasi intelijen yang begitu rinci.
“Ini adalah konfirmasi atas apa yang telah kita ketahui sejak lama: kedalaman penetrasi Israel terhadap badan keamanan Iran,” kata Arash Azizi, dosen senior di Clemson University di AS.
Berbeda dengan kepemimpinan militer Hamas, Haniyeh adalah tokoh masyarakat yang cukup menonjol karena ia sering melakukan perjalanan ke luar negeri, termasuk ke Turki – di mana ia mengadakan pembicaraan dengan Presiden Tayyip Erdogan, terakhir pada bulan April.
“Kami tahu bahwa Israel memiliki mata-mata dan juga intelijen di Iran. Pembunuhan ini menunjukkan bahwa seluruh sistem intelijen Israel berkembang dengan sangat baik untuk menangkap semua informasi dan dengan demikian memungkinkan operasi semacam ini dilakukan,” kata Ms. Levallois.
Bukti Lainnya Infiltrasi Intelijen Israel ke Iran
Yang paling terkenal, menurut New York Times, adalah pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka Iran Mohsen Fakhrizadeh pada tahun 2020.