Sebagai informasi, Shaaban dan Haniyeh tewas dalam serangan udara Israel di kediaman Haniyeh di Teheran.
Serangan itu terjadi sehari setelah Haniyeh menghadiri upacara pelantikan Presiden baru Iran, Massoud Pezeshkian.
Meskipun Israel belum mengomentari insiden itu, Hamas dan Iran telah bersumpah akan membalas dendam.
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyampaikan belasungkawa atas kematian Haniyeh.
Ia juga menekankan kewajiban Iran untuk membalas dendam atas kematian Haniyeh di tanah Iran.
Sementara, Brigade Al-Qassam juga berjanji akan melakukan pembalasan, menyebut peristiwa tewasnya Haniyeh sebagai titik balik signifikan dan bisa berdampak luas bagi kawasan Timur Tengah.
Baca juga: Terbunuhnya Ismail Haniyeh: Apa yang Terjadi Selanjutnya hingga Siapa Bakal Jadi Pengganti?
Jenazah Haniyeh akan Dimakamkan di Qatar
Sebagai informasi, Haniyeh tewas setelah diserang "proyektil berpemandu udara" di Teheran, Iran, Rabu dini hari pukul 2.00 waktu setempat.
Tewasnya Haniyeh telah dikonfirmasi langsung oleh Hamas dan Kelompok Perlawanan Islam Iran (IRGC).
"Pagi ini, kediaman Ismail Haniyeh di Teheran diserang, yang mengakibatkan dia dan salah satu pengawalnya tewas," ungkap IRGC, Rabu, dikutip dari Anadolu Ajansi.
Rencananya, jenazah Haniyeh akan dimakamkan di Qatar, setelah upacara pemakaman digelar di Teheran.
Rencananya, upacara itu akan berlangsung pada Kamis (1/8/2024) pukul 8.00 waktu setempat.
Setelah itu, kata Hamas, jenazah Haniyeh akan dipindahkan ke Qatar, di hari yang sama.
Sementara, salat jenazah akan diadakan di Qatar pada Jumat (2/8/2024), sebelum Haniyeh dimakamkan di sebuah pemakaman di wilayah Lusail.
Pemerintah Iran telah mengumumkan tiga hari berkabung nasional, kantor berita milik pemerintah IRNA melaporkan.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)