TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah maskapai penerbangan dari berbagai negara menangguhkan penerbangan ke Israel dan Lebanon di tengah kekhawatiran konflik Timur Tengah yang memanas.
Maskapai penerbangan global seperti United, Delta, British Airways, Swiss, Lufthansa, Air France, KLM, Saudi Arabia Airlines, ITA Airlines, Singapore Airlines dan Air India mengumumkan pembatalan penerbangan sebagai respons terhadap perkembangan terkini di Timur Tengah.
Maskapai penerbangan dari AS, Eropa, dan Asia telah menangguhkan penerbangan ke Israel dan Lebanon, dengan alasan masalah keamanan menyusul perkembangan terkini di Timur Tengah.
Keputusan tersebut menyusul pembunuhan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh pada hari Rabu di Teheran. Pembalasan yang diperkirakan akan terjadi dari Iran terhadap Israel telah meningkatkan risiko keamanan, sehingga berdampak pada operasi maskapai penerbangan.
United Airlines yang mengoperasikan 14 penerbangan mingguan antara New York dan Israel, telah menangguhkan penerbangan ke Israel hingga 6 Agustus 2024.
Delta Airlines AS juga menangguhkan penerbangan ke Israel, dan British Airways membatalkan penerbangannya ke negara tersebut pada hari Rabu.
Swiss International Air Lines menangguhkan penerbangan antara Zurich dan Tel Aviv hingga setidaknya 8 Agustus, dengan alasan keselamatan awak dan penumpang. Selain itu, penangguhan penerbangan Zurich-Beirut, yang awalnya dijadwalkan berakhir pada 29 Juli, telah diperpanjang hingga 12 Agustus.
Maskapai penerbangan Jerman Lufthansa mengumumkan telah menangguhkan penerbangan ke Beirut dan Tel Aviv masing-masing hingga 8 Agustus dan 12 Agustus 2024, karena masalah keamanan.
Maskapai ini mengatakan akan memantau situasi di lapangan untuk menentukan kapan penerbangan dapat dilanjutkan.
Baca juga: WNA Diminta Segera Tinggalkan Lebanon, 3 Maskapai Sudah Batalkan Penerbangan
Air India juga membatalkan penerbangannya ke Tel Aviv hingga 8 Agustus, dengan alasan masalah keamanan.
ITA Airways, maskapai penerbangan utama Italia, mengumumkan bahwa penerbangan ke dan dari Tel Aviv ditangguhkan hingga 6 Agustus “karena perkembangan geopolitik di Timur Tengah dan untuk menjamin keselamatan penumpang dan awaknya.”
Maskapai nasional Polandia LOT membatalkan delapan penerbangan ke Lebanon dan Israel yang dijadwalkan pada 3-4 Agustus, menurut kantor berita Polandia PAP.
Maskapai penerbangan Belanda KLM juga membatalkan semua penerbangannya ke dan dari Israel hingga 26 Oktober.
Baca juga: Maskapai India Tangguhkan Penerbangan ke Tel Aviv Israel, Imbas Memanasnya Konflik Timur Tengah
Aegean Airlines dan Condor Airlines juga menangguhkan penerbangan dari Athena ke Beirut hingga 1 Agustus karena ketegangan regional.
Singapore Airlines (SIA) mengatakan akan menghindari wilayah udara Iran karena meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.
Penangguhan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dan potensi konflik yang lebih luas antara Iran dan kelompok Hizbullah Lebanon di satu sisi dan Israel di sisi lain.
Penghentian penerbangan tersebut menyusul pembunuhan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr oleh Israel pada hari Selasa dan tuduhan oleh kelompok Palestina Hamas dan Iran bahwa Israel membunuh Haniyeh di ibu kota Iran, Teheran pada hari Rabu.
Hamas dan Iran telah berjanji untuk membalas pembunuhan Haniyeh, sementara Hizbullah berjanji untuk menanggapi pembunuhan Shukr.
Sumber: Anadolu