Sementara, Waker Uz Zaman mengatakan dirinya telah mengadakan pertemuan yang 'membuahkan hasil' bersama para pemimpin seluruh partai besar di Bangladesh.
Adapun hasil pertemuan itu bakal disampaikan kepada Presiden Bangladesh, Mohammed Shahabuddin untuk didiskusikan lebih lanjut.
"Negara ini sedang mengalami masa revolusi. Saya berjanji kepada Anda semua, kami akan membawa keadilan atas semua pembunuhan dan ketidakadilan."
"Kami meminta kepada Anda semua untuk percaya pada tentara negara ini. Saya bertanggung jawab penuh dan menjamin Anda tidak bakal berkecil hati," kata Zaman.
Dia juga meminta agar masyarakat Bangladesh bersabar akan keputusan lanjutan pasca demonstrasi besar-besaran yang tersebar di seluruh negara.
"Saya meminta Anda semua untuk sedikit bersabar, beri kami waktu dan bersama-sama kita akan dapat menyelesaikan semua masalah."
"Tolong jangan kembali ke jalan kekerasan dan tolong kembali ke cara-cara damai," tegasnya.
Kediaman Sheikh Hasina Diduduki Masyarakat
Sementara, berdasarkan tayangan televisi, terlihat ribuan orang tumpah ruan ke jalan-jalan di ibu kota Bangladesh, Dhaka.
Tak hanya itu, ribuan orang turut menduduki kediaman resmi Hasina, Ganabhaban, sembari meneriakan sloga-slogan sekaligus mengepalkan tangan.
Bahkan, para demonstran tersebut memadati ruang tamu dari kediaman Hasina itu serta menjarah berbagai barang seperti televisi, kursi, dan perabotan lainnya.
"Dia telah melarikan diri dari negara ini, dia telah melarikan diri," teriak beberapa demonstran.
Protes Berjalan Berpekan-pekan
Adapun para mahasiswa telah menyerukan aksi unjuk rasa di Dhaka pada Senin untuk menentang jam malam nasional untuk menekan Hasina agar mengundurkan diri, setelah bentrokan mematikan di seluruh Bangladesh pada Minggu (4/8/2024) yang menewaskan hampir 100 orang.
Sementara, pada hari Senin ini, sedikitnya enam orang tewas dalam bentrokan antara polisi dan demonstran di daerah Jatrabari dan Dhaka Medical College.
Baca juga: Demo di Bangladesh Makin Memanas, PM Sheik Hasina Dikabarkan Mundur
Jumlah korban tewas pada Minggu kemarin yang mencakupt setidaknya 13 polisi menjadi yang tertinggi dalam satu hari dari gelombang unjuk rasa yang terjadi dalam sejarah Bangladesh.