Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia melalui KBRI Dhaka meningkatkan status kedaruratan dari Siaga III menjadi Siaga II. Hal itu menyusul kondisi keamanan terkini yang terjadi di Bangladesh.
"Mencermati perkembangan situasi dan kondisi keamanan terkini di Bangladesh, KBRI Dhaka telah meningkatkan status kedaruratan dari Siaga III menjadi Siaga II," dikutip dari siaran pers Kemlu, Senin, (5/8/2024).
Dengan status tersebut, Kemlu RI meminta WNI yang ada di Bangladesh memperhatikan keselamatan dan keamanan. Kemlu mengimbau kepada para WNI di Bangladesh untuk meningkatkan kewaspadaan, mengurangi aktivitas luar rumah untuk hal-hal non-esensial.
"Serta menghindari kerumunan massa dan lokasi demonstrasi," tulisnya.
Selain itu, Kemlu RI juga meminta para WNI yang hendak pergi ke Bangladesh untuk menundanya hingga kondisi keamanan di negara tersebut membaik.
Baca juga: Dikepung 7 Front, Israel Masih Cari Masalah Sama Mesir, Klaim Temukan Terowongan Besar di Perbatasan
Dalam kondisi darurat, Kemlu meminta WNI yang berada di Bangladesh segera laporkan kondisi kepada otoritas keamanan setempat dan hotline KBRI Dhaka.
1. KBRI Dhaka: (+880) 1614444552
2. Direktorat Pelindungan WNI Kemlu: (+62) 812 9007 0027
Untuk diketahui Bangladesh dilanda kerusuhan sejak pertengahan Juli lalu.
Aksi demonstrasi terus meluas memprotes aturan kuota kursi pegawai pemerintah atau PNS untuk keluarga veteran yang dinilai kontroversial.
Kurang lebuh 300 orang telah tewas sejak kerusuhan pecah.
Kabar terkini, Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina, mengundurkan diri dari jabatannya setelah kabur ke India pada Senin (5/8/2024).