News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Hizbullah: Serangan ke Israel Terbaru Hanya 'Pemanasan', Masih Ada yang Lebih Besar Siang dan Malam

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Asap mengepul di wilayah Israel Utara setelah diserang oleh milisi Hizbullah

TRIBUNNEWS.COM -- Kelompok milisi Hizbullah menyatakan bahwa serangan terbaru yang diluncurkan ke Israel utara pada Selasa (6/8/2024) hanya sebagai 'pemanasan'.

Milisi Syiah yang menguasai Lebanon tersebut menegaskan akan menembakkan roket-roket dan senjata berat lainnya jauh lebih besar lagi.

Sekretaris jenderal partai Syiah Hizbullah, Hassan Nasrallah mengatakan bahwa proksi Iran segera menyerang negara zionis tersebut dari berbagai arah dengan intensitas yang jauh lebih besar.

Baca juga: Antisipasi Pembalasan, Israel Isyaratkan Siap Lakukan Serangan Pendahuluan ke Iran dan Hizbullah

"Serangan terhadap Israel sedang dipersiapkan dari Iran, Yaman, dan Lebanon. Serangan itu pasti akan dilakukan, Respons bersama kami akan kuat, sensitif, dan efektif," kata Nasrallah dalam pidatonya yang disiarkan oleh TV Al Manar, Selasa(6/8/2024).

Perang lebih besar bakal pecah sebagai akibat pembunuhan komandan militer Fouad Shokr dan pemimpin Hamas Palestina Ismail Haniyeh.

Ia menegaskan bahwa milisi Syiah sama sekali bukan pihak yang menyebabkan konflik. Nasarallah menyebut Hizbullah tak ingin terjadi eskalasi militer.

Perang yang terjadi karena keputusan dari Israel sendiri.

"Itu pilihan mereka. Sekarang akan ada pertempuran siang dan malam di antara kami," jelasnya.

Nasrallah juga menegaskan bahwa Hizbullah telah dilengkapi senjata modern yang mampu menghancurkan negara yahudi tersebut.

Baca juga: Israel Utara Membara, Skuadron Drone Hizbullah Bakar Nahariya, Pejabat Zionis Tuntut IDF Membalas

Pejuang Syiah memiliki jenis senjata roket yang memungkinkan untuk menghancurkan beberapa pabrik militer Israel dalam waktu kurang dari satu jam.

"Fakta bahwa Israel telah menunggu seminggu bagi kami untuk membalas dendam adalah bagian dari hukuman mereka," katanya.

Pada 31 Juli lalu, pimpinan Hamas Ismail Haniyeh tewas dalam serangan Israel di tempat menginapnya di Teheran saat menghadiri pelantikan Presiden Iran Masoud Pezeshkian.

Sehari sebelumnya tangan kanan Nasrallah, Fouad Shokr juga tewas dibunuh oleh pasukan Israel.

Serangan di Israel Utara

Pada Selasa kemarin, Hizbullah telah menyerang wilayah Galilea, Israel utara.

Milisi terbesar di Lebanon tersebut diperkirakan mengincar fasilitas militer zionis.

Palestine Chronicle mengabarkan, Hizbullah itu menargetkan markas pimpinan Brigade Golani dan markas Unit Egoz 621 di barak 'Sharaga'.

Foto tak bertanggal menunjukkan serangan Hizbullah terhadap wilayah pendudukan Israel (PressTV)

Israel sendiri mengakui bahwa pangkalan militernya di wilayah utara telah diserang.

Hizbullah kemudian mengakui bahwa mereka meluncurkan satu skuadron drone kamikaze.

Ledakan besar terjadi di wilayah yang dipenuhi oleh pasukan Irsael (IDF) tersebut disusul dengan membubungnya asap hitam di teluk antara Acre dan Haifa.

Media asal Tel Aviv, Israel Hayom menyebutkan bahwa serangan juga terjadi di wilayah Acre dan Nahariyah di utara Haifa.

"Sirine meraung-raung di mana-mana di wilayah Haifa. Ada serangan dari musuh," demikian kata surat kabar tersebut.

Sedangkan media Israel lainnya Yedioth Ahronoth mengabarkan penduduk melaporkan suara ledakan yang terdengar di 3 wilayah di Israel yaitu Haifa, Kiryat, dan Acre.

Direktur Jenderal layanan ambulans Israel mengatakan bahwa beberapa orang terluka dalam serangan pesawat tak berawak yang menargetkan Galilea Barat. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini