TRIBUNNEWS.COM – Pemimpin Maladewa dan India ucapkan selamat atas pelantikan Muhammad Yunus sebagai pemimpin pemerintahan transisi Bangladesh pada Kamis (8/8/2024).
Jabatan kepala pemerintahan transisi secara resmi disebut "penasihat utama".
Kedua pemimpin negara tersebut menyampaikan ucapannya tersebut di akun media sosial X mereka masing-masing pada hari yang sama.
Perdana Menteri India Narendra Modi menuliskan harapannya terhadap Muhammad Yunus sebagai pemimpin pemerintahan transisi Bangladesh dalam unggahannya di X.
Modi berharap keadaan di Bangladesh kembali normal, utamanya dalam memastikan keselamatan dan perlindungan bagi umat Hindu dan kaum minoritas lainnya.
“Harapan terbaik saya untuk Profesor Muhammad Yunus atas tugas barunya,” tulisnya di akun media sosial X, @narendramodi, yang dikutip pada Jumat (9/8/2024).
“Kami berharap keadaan segera kembali normal, dengan memastikan keselamatan dan perlindungan bagi umat Hindu dan kaum minoritas lainnya,” lanjutnya dalam unggahan yang sama.
Pejabat berusia 74 tahun tersebut juga menyampaikan komitmen India untuk tetap bekerja sama dengan Bangladesh.
“India tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan Bangladesh guna memenuhi aspirasi bersama kedua bangsa kita demi perdamaian, keamanan, dan pembangunan,” katanya mengakhiri unggahan tersebut.
Selain itu, Presiden Maladewa Mohamed Muizzu juga memberikan selamat atas pelantikan Muhammad Yunus melalui akun media sosial X miliknya, @Mmuizzu.
Melalui unggahannya di X, Muizzu menyampaikan ucapan selamat atas pengangkatan Yunus sebagai Kepala Penasihat pemerintahan sementara Republik Rakyat Bangladesh.
Baca juga: Muhammad Yunus Resmi Dilantik jadi PM Sementara Bangladesh, Akhiri Demo yang Tewaskan Ratusan Warga
“Ucapan selamat yang hangat kepada Dr. Muhammad Yunus atas pengangkatannya sebagai Kepala Penasihat pemerintahan sementara Republik Rakyat Bangladesh,” kata Muizzu.
Dia juga berbicara tentang kedekatan mereka sebagai sahabat lama dan mendoakan kesejahteraan rakyat Bangladesh di bawah kepemimpinannya.
“Sebagai sahabat lama dan mitra dekat, Maladewa mendoakan persatuan, kedamaian, dan kesejahteraan bagi rakyat Bangladesh di bawah kepemimpinannya” tulisnya di akhir unggahan.
Sebelumnya, pelantikan tersebut dilaksanakan setelah pembentukan pemerintahan transisi pada pertemuan penting, Rabu (7/8/2024) lalu.
Pada Selasa (6/8/2024), Presiden Mohammed Shahabuddin membubarkan pemerintahan Sheikh Hasina yang telah mengundurkan diri dari jabatan Perdana Menteri Bangladesh.
Dilansir Anadolu Ajansi, aksi protes yang berakhir menjadi kerusuhan dan menewaskan setidaknya 400 orang itu membuat Hasina mengundurkan diri sebagai perdana menteri pada Senin (5/8/2024).
Aksi protes yang menuntut turunnya Hasina itu dipicu oleh tindakan keras yang diberikan pemerintahannya terhadap para pengunjuk rasa.
Meski pada awalnya aksi protes tersebut dilakukan untuk menuntut penghapusan kuota pekerja pemerintahan bagi keluarga pejuang dan veteran perang Bangladesh 1971.
(mg/Mardliyyah)
Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)