TRIBUNNEWS.COM - Lembaga amal Auckland City Mission (ACM) asal Selandia Baru tengah menjadi bulan-bulanan di negeri Kiwi tersebut.
Hal ini terjadi setelah pihaknya secara tak sengaja membagi-bagikan puluhan permen berasa nanas yang ternyata memiliki kandungan narkoba methampethamine.
Karena viralnya kabar tersebut, ACM resmi membagikan permintaan maafnya kepada publik pada hari Rabu (14/8/2024).
"Untuk mengatakan bahwa kami merasa seakan hancur rasanya kurang tepat," kata pihak ACM dalam pernyataan maafnya .
Permen tersebut, merupakan salah satu dari isi paket kebutuhan pokok yang dibagikan oleh ACM kepada warga Selandia Baru.
Paket ini sengaja mereka bagi-bagikan khusus teruntuk bagi warga miskin yang tidak mampu membeli makanan.
Pihak ACM sendiri baru mengetahui ada kejanggalan pada permen yang mereka bagikan tersebut pada Selasa sore (13/8/2024), setelah beberapa penerima paket mengeluh tentang rasa permen yang rasanya sangat tidak enak.
Kekhawatiran ACM tersebut, kemudian berubah menjadi mimpi buruk setelah tiga orang yang terdiri dari seorang anak, seorang remaja, dan seorang pekerja amal mengeluhkan perasaan tubuh yang tidak enak dan meminta pertolongan medis.
Ketiganya diketahui merasa tak enak badan setelah mencicipi permen rasa nanas tersebut, meskipun tidak ada yang sampai harus dirawat di rumah sakit, kata Inspektur Detektif Glenn Baldwin dari kepolisian Auckland kepada para wartawan.
Dalam penyelidikan kasus ini, pihak kepolisian juga menggandeng New Zealand Drug Foundation untuk mengetahui lebih lanjut kandungan dalam permen tersebut.
Mereka menemukan bahwa permen itu mengandung methamphetamine sebanyak 3 gram yang berpotensi mematikan.
Baca juga: Kasat Narkoba Polresta Barelang Diperiksa Propam Kasus 1 Kg Sabu, Ini Penjelasan Polisi
Meski terbukti memiliki kandungan narkoba, Baldwin menambahkan, pihak kepolsian menilai tidak ada indikasi kesalahan dari pihak ACM.
Polisi menduga, permen tersebut adalah sisa-sisa dari operasi penyelundupan narkoba internasional yang terjadi di wilayah Selandia Baru.
Kepolisian pun meminta agar ACM memberikan semua permen yang mereka miliki saat ini kepada pihak berwenang untuk penelitian lebih lanjut.
Baldwin juga mengonfirmasi, pihakna akan terus menyelidiki bagaimana permen tersebut bisa masuk ke negara itu,.
(Tribunnews.com/Bobby)