News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Ingin Bangun Tembok Pemisah Mesir dan Gaza untuk Halangi Penggalian Terowongan Hamas

Penulis: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Oemuda Palestina berjalan di dalam terowongan yang digunakan untuk latihan militer di kamp yang dikelola Hamas pada tahun 2016. Hamas mengatakan telah membangun terowongan sepanjang 300 mil di bawah tanah Gaza.

TRIBUNNEWS.COM - Israel ingin membangun tembok antara Mesir dan Gaza untuk menghalangi penggalian terowongan Hamas. Negara Zionis itu bersikeras membangun tembok dekat Koridor Philadelphia di perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir.

Tujuannya untuk mencegah gerakan Hamas membangun terowongan, The Wall Street Journal melaporkan, mengutip mediator Arab dalam negosiasi antara Israel dan Hamas.

Israel juga menginginkan akses terhadap data dari kamera dan sensor yang memantau wilayah tersebut, kata surat kabar itu.

Seorang pejabat senior Mesir mengatakan kepada surat kabar tersebut bahwa Kairo mendukung penarikan penuh pasukan Israel dari koridor dan perbatasan Rafah antara Mesir dan Jalur Gaza.

Asap mengepul menyusul serangan udara Israel terhadap gedung-gedung di dekat tembok pemisah antara Mesir dan Rafah, Jalur Gaza selatan, Senin 6 Mei 2024. (AP/Ramez Habboub)

Sebuah tim teknis Israel telah menyelesaikan pertemuan dengan rekan-rekannya di Kairo untuk membahas koridor dan Rafah, namun tidak ada banyak kemajuan, menurut mediator Arab.

Minggu lalu, kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia terus berupaya untuk memajukan kesepakatan Gaza yang akan memaksimalkan jumlah sandera yang dibebaskan dan bersikeras bahwa tentara Israel tetap berada di koridor perbatasan antara Gaza dan Mesir.

Israel menutup Penyeberangan Rafah pada bulan Desember, namun hingga saat ini belum dibuka lagi.

Warga Palestina yang membawa beberapa barang yang bisa diselamatkan meninggalkan Kota Gaza menuju daerah yang lebih aman di selatan pada tanggal 25 November 2023, pada hari kedua gencatan senjata antara Israel dan Hamas. -

Pembicaraan gencatan senjata Gaza diadakan di Doha pekan lalu yang melibatkan Qatar, Mesir, Amerika Serikat dan Israel.

Baca juga: Peringatkan Musuh, Hizbullah Pamer Jaringan Terowongan Lewat Video Our Mountains, Our Treasures

Pimpinan Hamas menolak untuk berpartisipasi dalam perundingan tersebut karena kurangnya rincian mengenai syarat-syarat gencatan senjata.

Gambar yang dirilis oleh IDF pada 20 Januari 2024 menunjukkan bagian dalam terowongan perlawanan di Khan Yunis, Gaza selatan, tempat Hamas menyembunyikan para sanderanya.

Pernyataan bersama Amerika Serikat, Qatar dan Mesir, yang dikeluarkan oleh kantor Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi, mengatakan para mediator telah mengajukan proposal gencatan senjata kepada Israel dan Hamas yang mempersempit perbedaan di antara para pihak.

Baca juga: Video Terowongan Hizbullah Mengancam Israel, Menyisakan Banyak Hal Rahasia yang Tidak Diketahui

Pembicaraan tersebut, yang berlangsung di ibu kota Qatar, Doha pada hari Kamis dan Jumat, berlangsung serius dan konstruktif serta berlangsung dalam suasana yang positif, kata pernyataan itu.

Pejabat senior pemerintah dari Mesir, Amerika Serikat dan Qatar akan segera bertemu di Kairo dengan harapan mencapai kesepakatan sejalan dengan persyaratan yang diusulkan pada hari Jumat.

Sumber: Sputnik 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini