TRIBUNNEWS.COM - Pada Jumat (22/8/2024), tim penyelamat menemukan mayat kelima, yang merupakan korban tenggelamnya superyacht Bayesian di lepas pantai Palermo, Sisilia setelah dihantam badai dahsyat.
Kapal pesiar mewah tersebut ditumpangi taipan teknologi Mike Lynch dan keluarganya, terbalik dan tenggelam pada Senin (19/8/2024) kemarin.
Mayat kelima dievakuasi dari laut beberapa waktu setelah jasad korban keempat ditemukan.
"Empat mayat telah ditemukan dan upaya untuk membawa mayat kelima ke pantai masih berlangsung," kata Kepala Badan Perlindungan Sipil Sisilia, Salvatore Cocina, dikutip dari Sky News.
Al Jazeera melaporkan tim penyelamat sudah menurunkan tiga kantong mayat dari kapal penyelamat yang berlabuh di Porticello pada hari Rabu (21/8/2024).
Pertama, jasad koki, Recaldo Thomas di kapal pesiar itu ditemukan tak lama setelah insiden itu terjadi.
Kemudian dua mayat ditemukan dalam pencarian korban, surat kabar Italia la Repubblica melaporkan.
Dengan demikian, jumlah korban tewas yang terkonfimasi menjadi enam.
Sampai saat ini, satu orang masih hilang.
Mayat pengusaha teknologi Inggris Mike Lynch dan putrinya yang berusia 18 tahun, Hannah, termasuk di antara mereka yang ditemukan di dalam salah satu kabin kapal di antara dua kasur, The Telegraph melaporkan.
Video berdurasi 00:31 detik yang diunggah AFP memperlihatkan tim penyelamat dan aparat polisi berada di pinggir pelabuhan.
Baca juga: Mike Lynch
Kapal penjaga pantai berwarna putih dan perahu pencarian dan penyelamatan berwarna krem dan merah datang dari lokasi pencarian.
Saat mereka berlabuh, dua penyelam berpakaian pakaian selam oranye di belakang kapal mengangkat kantong mayat pertama.
Pemandangan yang membuat orang-orang di seberang terdiam.
Kepedihan dari momen yang menyedihkan itu membuat beberapa orang yang menonton meneteskan air mata.
Ada yang mengalihkan pandangan, ada pula yang memfilmkan dengan ponsel mereka.
Kerumunan orang menyaksikan saat satu jenazah lainnya dibawa ke darat.
Terdengar mesin perahu karet itu masih menyala.
Tak lama, orang-orang di atas perahu karet berwarna abu-merah tampak memindahkan jenazah yang dibungkus kantong mayat.
Kantong mayat itu pun diterima oleh petugas yang menunggu di sisi dermaga.
Lalu mereka membawa kantong jenazah tersebut ke ambulans.
Barisan kehormatan spontan tampak terbentuk saat setiap jenazah dibawa ke tepi pelabuhan - petugas polisi, petugas pemadam kebakaran, dan petugas pencarian dan penyelamatan berdampingan, beberapa dengan kepala tertunduk - momen hening dan penghormatan.
Yang masih menjadi pertanyaan adalah mengapa kapal pesiar mewah itu tenggelam begitu cepat, sementara sebagian besar perahu layar di dekatnya tidak mengalami kerusakan. Kapten Kapal diinterogasi
Kapten Bayesian, James Cutfield, diinterogasi selama lebih dari dua jam oleh jaksa Italia.
Dua awak kapal yang selamat dari bencana tersebut dilaporkan mengatakan bahwa merupakan sebuah "keajaiban" bahwa mereka masih hidup;
Anggota kru lainnya yang selamat dari bencana tersebut dipastikan adalah warga negara Belanda, Tjis Koopmans.
Kapal pesiar mewah Bayesian
Bayesian, kapal pesiar berbendera Inggris sepanjang 56 meter (184 kaki), tenggelam dalam badai pada Senin (19/8/2024) pagi saat kapal ditambatkan sekitar satu kilometer (setengah mil) dari lepas pantai.
Pejabat perlindungan sipil mengatakan mereka yakin kapal itu dihantam oleh tornado di atas air, atau dikenal sebagai puting beliung, dan tenggelam dengan cepat.
Kapal pesiar itu tetap tergeletak miring di dasar laut, 50 meter (164 kaki) di bawah air – kedalaman yang memerlukan tindakan pencegahan khusus yang mempersulit pekerjaan penyelamatan.
Penyelam hanya dapat bertahan di dalam kapal selama 8-10 menit sebelum harus kembali ke permukaan.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)