News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Kelompok HAM: Israel Secara Sistematis Gunakan Anak-anak Gaza sebagai Tameng

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anak-anak Palestina di Gaza mencari mainan mereka di tengah reruntuhan rumah mereka yang telah dibombardir oleh pesawat tempur Israel, 13 Mei 2023

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah temuan dari kelompok Hak Asasi Manusia (HAM) menyebutkan pasukan Israel secara sistematis menggunakan anak-anak sebagai tameng manusia di Gaza.

Sebagai bagian dari genosida di Gaza, militer Israel secara sistematis menahan dan menyiksa anak-anak, menurut Defense for Children International-Palestine (DCIP), dikutip dari truthout.org.

DCIP merinci sebuah insiden pada 27 Desember lalu, di mana pasukan Israel menyerbu sebuah lingkungan di Kota Gaza.

Mereka menghancurkan rumah-rumah dan menahan puluhan penduduk, termasuk sedikitnya delapan anak-anak.

Tentara Israel memaksa tiga anak, yang berusia 11, 12, dan 13 tahun, untuk melepaskan pakaian mereka.

Dengan tangan terikat, anak-anak itu diminta berdiri di depan tank dan buldoser Israel untuk melindungi tentara dari serangan.

"Mereka menghina kami, menampar wajah saya, dan menendang perut dan pinggang saya. Saya hampir mati karena pemukulan itu," kata anak berusia 12 tahun yang diidentifikasi sebagai Karim S, kepada DCIP.

"Kemudian mereka menyuruh kami berjalan di depan buldoser dan tank di jalan-jalan sehingga perlawanan tidak akan menargetkan mereka."

Dalam kasus lain, Hasan S. yang berusia 14 tahun, mengatakan pasukan Israel memaksa dia dan keluarganya untuk berjalan di depan tank-tank mereka.

Kemudian, ketika mereka mencapai lingkungan Shujai’ya, pasukan Israel mengikat, menutup mata, dan menelanjangi para pria dan anak laki-laki dalam kelompok itu.

Seperti orang dewasa yang berada dalam tahanan Israel, anak-anak menceritakan kepada DCIP tentang bagaimana pasukan Israel memukuli mereka hingga berdarah-darah.

Baca juga: Mobilnya Diserang Israel, Jenderal Palestina Khalil Al-Maqdah Tewas di Lebanon

Pasukan Israel mengancam akan membunuh mereka, mempermalukan mereka, tidak memberi mereka makan, menelanjangi mereka, dan melepaskan anjing-anjing ke arah mereka.

Seorang remaja berusia 16 tahun, Abdulmunim D., dan saudara laki-lakinya yang berusia 15 tahun, dibawa paksa di tengah penyerbuan Israel itu.

Di dalam tahanan Israel, keduanya dipukuli, ditutup matanya, diikat, tidak diberi makan dan minum, serta ditinggalkan di atas kerikil dalam cuaca dingin.

"Mereka memukuli saya dengan senapan di kepala, punggung, dan pinggang saya, dan darah mengalir dari seluruh tubuh saya," kata Abdulmunim.

Secara keseluruhan, sejak 2000, DCIP telah mencatat 31 kasus tentara Israel yang menggunakan anak-anak Palestina sebagai tameng manusia.

Pasukan Israel juga sengaja memisahkan anak-anak dari keluarga mereka sebagai bagian dari genosida, kata kelompok tersebut.

Temuan ini mendukung laporan lainnya yang mengatakan pasukan Israel memang diperintahkan oleh pejabat militer untuk menggunakan warga Palestina sebagai perisai manusia.

Investigasi terbaru oleh Haaretz menemukan unit-unit Israel sering kali mendandani warga Palestina seperti tentara Israel dan menyuruh mereka berjalan, dengan tangan diborgol, di depan pasukan atau ke dalam terowongan dan rumah-rumah untuk dijadikan tameng.

Warga Palestina ini secara khusus dipilih oleh pasukan Israel untuk tujuan ini, mungkin agar mereka dapat berbaur dengan militer Israel.

Terkadang mereka yang dipilih untuk tujuan ini adalah anak-anak.

Pejabat militer hingga kepala staf menyadari praktik ini, yang menunjukkan hal ini tidak hanya diperbolehkan oleh pimpinan militer, tetapi juga dimaafkan.

Israel Bunuh 2.100 Bayi di Bawah 2 Tahun di Gaza

Dalam laporan kelompok HAM lainnya, pasukan Israel telah membunuh ribuan bayi di Gaza dalam 10 bulan terakhir.

Menurut Euro-Med Human Rights Monitor, Israel telah membunuh 2.100 bayi Palestina di bawah usia dua tahun sejak Oktober, dari total 17.000 anak yang terbunuh.

Ini adalah tingkat sekitar 210 bayi per bulan, atau tujuh bayi sehari.

Baca juga: Anak-anak Gaza Korban Perang Ditolak Masuk Australia

Euro-Med melaporkan kematian bayi dilaporkan setiap hari di Gaza karena kelaparan, pemboman, dan penghancuran sistem medis oleh Israel.

Sebagian besar kematian bayi terjadi akibat kelaparan dan kehausan, dan mereka tidak termasuk dalam jumlah kematian resmi dari Kementerian Kesehatan Palestina, yang melampaui 40.000 pada Kamis (15/8/2024), karena kesulitan besar dalam menghitung kematian tersebut.

Jumlah kematian kemungkinan jauh lebih tinggi daripada jumlah kematian resmi, kata para ahli.

Banyak kehamilan juga telah diakhiri secara paksa karena serangan Israel terhadap rumah sakit, catat kelompok tersebut.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini