AS-Inggris Kembali Lancarkan Serangan Udara ke Yaman Saat Houthi Kembali Beraksi di Laut Merah
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) dan Inggris dilaporkan kembali melancarkan serangan baru Yaman, Jumat (23/8/2024).
Sumber-sumber berita lansiran MNA melaporkan kalau pesawat tempur AS dan Inggris mengebom sejumlah lokasi di provinsi Taiz dua kali pada Jumat sore.
Belum ada laporan mengenai kemungkinan korban jiwa atau kerusakan.
Baca juga: Serangan Iran ke Israel Kelamaan, Operasi Intelijen di Tel Aviv Bakal Setara yang Terjadi di Teheran
Serangan udara ke teritorial Yaman ini dilakukan AS dan Inggris setelah adanya serangan terhadap sebuah kapal tanker isi minyak berbendera Yunani, Seunion, di Laut Merah pada Rabu (21/8/2024).
Pusat Komando AS (US Centcom) dalam beberapa kesempatan menyatakan kalau serangan-serangan mereka ke Yaman menargetkan fasilitas militer gerakan Houthi dengan tujuan melemahkan serangan dan blokade Laut Merah.
Blokade Laut Merah oleh Houthi dilakukan sebagai bagian dari strategi Poros Perlawanan menghentikan agresi Israel di Gaza.
Baca juga: Komite Perlawanan Palestina: Hizbullah-Houthi-Kataib Hizbullah Bersatu, Awal Habisnya Israel
Adapun Rakyat Yaman telah menyatakan dukungan terbuka mereka terhadap perjuangan Palestina melawan pendudukan Israel sejak rezim tersebut melancarkan perang dahsyat di Gaza pada tanggal 7 Oktober setelah gerakan Perlawanan Palestina di wilayah tersebut melakukan serangan balasan yang mengejutkan, yang disebut Operasi Badai Al-Aqsa, terhadap entitas pendudukan Israel.
Angkatan Bersenjata Yaman mengatakan kalau mereka tidak akan menghentikan serangan mereka sampai serangan darat dan udara Israel yang tak henti-hentinya di Gaza, yang telah menewaskan sedikitnya 27.948 orang dan melukai 67.459 orang lainnya, berakhir.
Amerika Serikat dan Inggris pada bulan Desember mengumumkan koalisi militer untuk menargetkan Yaman untuk mendukung Israel.
Baca juga: Sibuk Bersiap Hadapi Serangan Pembalasan Iran-Hizbullah, Ekonomi Israel Kacau-balau
Al-Houthi: Balasan ke Israel Bakal Menyakitkan
Abdul-Malik al-Houthi, pemimpin kelompok Ansarallah Yaman, mengeluarkan peringatan kepada Israel pada Kamis (22/8/2024).
Al-Houthi mengancam akan melakukan serangan "menyakitkan" dari "poros perlawanan" terhadap Israel.
Hal ini terjadi setelah serangkaian serangan terhadap tiga kapal di Laut Merah selama 24 jam terakhir.
Dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Kamis, al-Houthi menyatakan bahwa tanggapan terhadap pembunuhan kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada tanggal 31 Juli dan pemimpin Hizbullah Fouad Shukr di Beirut, 24 jam sebelumnya, akan segera dilakukan.
Ia mengindikasikan kalau perencanaan pembalasan ini merupakan alasan penundaan serangan tersebut dan menekankan bahwa kecemasan dan antisipasi Israel merupakan bagian dari dampak yang diharapkan.
Al-Houthi memuji keputusan Presiden Kolombia untuk melarang ekspor batu bara ke Israel guna menghindari kontribusi terhadap penderitaan rakyat Palestina.
Sebaliknya, ia mengkritik keras rezim Arab yang terus mengekspor buah-buahan dan makanan ke Israel.
Al-Houthi juga memberikan informasi terbaru tentang operasi terkini kelompok tersebut, dengan menyatakan bahwa mereka telah melakukan 21 operasi penyerangan minggu ini dengan menggunakan rudal balistik dan jelajah, pesawat nirawak, dan kapal angkatan laut.
Ia lebih lanjut menyatakan bahwa kelompok tersebut telah menargetkan total 182 kapal yang terkait dengan Israel atau melanggar embargo yang dinyatakan kelompok tersebut sejak dimulainya perang di Gaza.
Sementara itu, pasukan AS telah melakukan lima serangan udara di Provinsi Hodeidah, Yaman minggu ini, menurut al-Houthi.
Dalam insiden lain, sebuah kapal diserang di selatan pelabuhan Aden, menurut Operasi Perdagangan Maritim Inggris, yang menandai serangan ketiga di Laut Merah dalam waktu 24 jam.
Kapal SW North Wind 1 melaporkan kerusakan kecil setelah ledakan terjadi di dekatnya, yang disebabkan oleh konfrontasi dengan kapal tak berawak, menurut otoritas Inggris.
Pada hari Rabu, misi angkatan laut Uni Eropa di Laut Merah (Aspedis) melaporkan bahwa kapal tanker minyak berbendera Yunani Sunion diserang di lepas pantai Hodeidah oleh dua kapal kecil yang membawa sekitar 15 orang bersenjata.
Sejak November 2023, Ansarallah telah meningkatkan serangan mereka di Laut Merah, Laut Arab, Samudra Hindia, dan Laut Mediterania terhadap kapal-kapal Israel atau yang terkait dengan Israel, dalam rangka "mendukung rakyat Palestina di Jalur Gaza," yang tengah menanggung agresi Israel yang terus berlanjut.
(oln/MNA/PC/AJA/*)