News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Operasi Penyelamatan Kapal Tanker Sounion Diupayakan Secepatnya

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Houthi merilis video pada Kamis (29/8/2024) ketika pejuangnya membajak dan meledakkan kapal minyak Sounion di Laut Merah setelah menyerang kapal itu dengan rudal dan drone pada minggu lalu. Sebuah laporan mengungkapkan penyelamatan kapal tanker minyak Sounion, yang karam di Laut Merah diperkirakan akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang.

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah laporan mengungkapkan penyelamatan kapal tanker minyak Sounion, yang karam di Laut Merah diperkirakan akan dilakukan dalam beberapa hari mendatang.
 
Kapal tanker minyak mentah Sounion berbendera Yunani itu kini terdampar di Laut Merah.

Sounion diserang oleh Houthi Yaman pada tanggal 21 Agustus 2024 kemarin.

Dua sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters Sounion diperkirakan akan dievakuasi dalam beberapa hari mendatang, kecuali ada gangguan besar, dua sumber.

“Apa yang diputuskan kemarin adalah rencana permainan awal operasi yang akan dimulai dalam 48 jam,” kata salah satu sumber.

Sumber kedua mengatakan operasi itu kemungkinan rumit, karena Houthi telah memasang bahan peledak pada kapal.

Kapal tanker minyak itu sedang berlayar dari Irak ke Yunani ketika diserang Houthi, Al Jazeera melaporkan.

Video Houthi bajak kapal tanker Sounion 

Kelompok Houthi Yaman merilis sebuah video yang memperlihatkan para pejuang mereka membajak kapal tanker minyak Sounion di Laut Merah awal bulan ini.

Video tersebut tampaknya memperlihatkan rekaman drone dari bagian luar kapal dan jalan-jalan di kokpitnya sebelum menampilkan seorang pejuang yang memegang senjata otomatis di dalamnya.

Video tersebut diakhiri dengan serangkaian ledakan di permukaan kapal tanker.

Baca juga: Houthi Rilis Video Pejuangnya Bajak Kapal Tanker Sounion Israel di Laut Merah

Rekaman itu tidak menunjukkan kerusakan pada inti kapal tempat minyak disimpan.

Tidak jelas kapan video itu direkam atau apakah itu akan memengaruhi upaya untuk menarik kapal guna mencegah tumpahan minyak. Sunion pertama kali diserang pada 22 Agustus dan awaknya dievakuasi pada hari yang sama.

Rekaman itu dirilis hari Kamis (29/8/2024).

Tampaknya dibagikan setelah kekhawatiran di kalangan internasional semakin meningkat gara-gara tumpahan minyak dari kapal berbendera Yunani itu.

Takutnya, tumpahan minyak mentah itu dapat menyebabkan bencana lingkungan dan menimbulkan risiko bagi pelayaran di wilayah tersebut

Kapal Sounion membawa hampir satu juta barel minyak mentah.

Kelompok Houthi, yang menampilkan diri sebagai angkatan bersenjata Yaman, telah menargetkan apa yang mereka klaim sebagai kapal-kapal yang terkait dengan Israel – sebuah upaya yang mereka katakan bertujuan untuk menekan pemerintah Israel agar mengakhiri perang di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 40.600 warga Palestina.

Kelompok Yaman juga mulai menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris setelah kedua negara melancarkan kampanye militer pada bulan Januari untuk mengakhiri serangan Houthi terhadap jalur pelayaran di wilayah tersebut.

Kebocoran Minyak

Pentagon mencurigai kapal tanker yang mengangkut minyak mentah itu mengalami kebocoran minyak, dikutip dari Al Jazeera.

Juru bicara Pentagon, Mayor Jenderal Angkatan Udara Patrick Ryder menyebut kapal itu membawa sekitar satu juta barel minyak mentah.

"Amerika Serikat (AS) mengetahui adanya pihak ketiga yang berupaya mengirim dua kapal tunda ke kapal tersebut untuk membantu penyelamatan,"

"Tetapi mereka diperingatkan oleh Houthi dan diancam akan diserang," ungkapnya kepada wartawan pada hari Selasa (27/8/2024).

Ryder mengatakan, kapal tanker yang bocor itu membahayakan navigasi dan berpotensi menimbulkan bencana lingkungan.

"Ini adalah tindakan terorisme yang gegabah dan terus mengganggu stabilitas perdagangan global dan regional,"

Katanya, peristiwa ini membahayakan nyawa pelaut sipil yang tidak bersalah dan ekosistem maritim yang dinamis di Laut Merah dan Teluk Aden.

Baca juga: Houthi Akui Bajak dan Bakar Kapal Minyak Sounion dengan Kirim 2 Pejuang Bersenjata

Sounion diserang beberapa proyektil pada tanggal 21 Agustus di lepas pantai kota pelabuhan Hodeidah di Yaman.

Misi Angkatan Laut Laut Merah Uni Eropa menanggapi permintaan dari perusahaan pelayaran dan kapten kapal dan mengirim satu unit untuk memberikan perlindungan kepada awak yang terdiri dari 23 warga Filipina dan dua warga Rusia.

Para awak kapal meninggalkan kapal dan diselamatkan oleh misi Uni Eropa. Tidak ada laporan korban luka.

Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree, mengatakan kapal tersebut menjadi sasaran karena operatornya, Delta Tankers yang berkantor pusat di Athena, melanggar larangan "masuk ke pelabuhan Palestina yang diduduki".

Sounion adalah kapal ketiga yang dioperasikan oleh Delta Tankers yang diserang di Laut Merah bulan ini.

Kapal itu sedang berlayar dari Irak ke Yunani ketika diserang pada tanggal 21 Agustus, menurut Ryder.

Kelompok Yaman telah menenggelamkan dua kapal dan menewaskan sedikitnya tiga awak kapal sejak mulai menyerang kapal-kapal yang memiliki hubungan dengan Israel.

Tindakannya telah memengaruhi pelayaran global, mendorong banyak pemilik kapal untuk menghindari wilayah Laut Merah dan mengirim kapal mereka ke rute yang lebih panjang dan lebih mahal di sekitar ujung selatan Afrika.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini