News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Beda dengan Netanyahu, Mossad justru Bilang ke Qatar, Israel Siap Serahkan Koridor Philadelphi

Penulis: Bobby W
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam konferensi pers pada Senin (2/9/2024), menunjukkan peta Israel tanpa Tepi Barat, yang telah diduduki Israel selama 57 tahun. Beberapa jam sebelum presentasi tersebut, kepala Badan Intelijen Mossad David Barnea justru memberitahukan Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani bahwa Yerusalem siap melakukan penarikan penuh tentara Israel (IDF)  dari Koridor Philadelphi dalam fase kedua kesepakatan sandera

TRIBUNNEWS.COM - Ketidakjelasan pendirian Israel dalam negosiasi gencatan senjata dengan Hamas kembali terpaparkan dalam pernyataan negosiator mereka di Doha, Qatar.

Beda dengan sikap Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu, negosiator Israel justru memberi tahu pihak mediator di Qatar, mereka masih mendukung wacana penarikan tenaga militer mereka dari Koridor Philadelphi.

Dikutip Tribunnews dari Haaretz, kabar ini dikonfirmasi oleh seorang diplomat Arab yang mengetahui pertemuan antara kepala Badan Intelijen Israel (Mossad), David Barnea, dengan Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani.

Ia mengatakan Barnea terbang langsung ke Doha untuk memberitahukan posisi Yerusalem kepada Qatar.

Kala itu, Barnea mengatakan Yerusalem siap melakukan penarikan penuh tentara Israel (IDF) dari Koridor Philadelphi dalam fase kedua kesepakatan sandera

Menariknya, pernyataan Barnea terkait posisi Yerusalem ini disampaikan beberapa jam sebelum konferensi pers Netanyahu, pada Senin (4/9/2024).

Jauh berbeda dari omongan Barnea, Netanyahu justru kembali menegaskan IDF harus tetap berada di Koridor Philadeplhi.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam konferensi pers pada Senin (2/9/2024), menunjukkan peta Israel tanpa Tepi Barat, yang telah diduduki Israel selama 57 tahun. (X)

Dalam konferensi pers tersebut, Netanyahu menyoroti pentingnya mempertahankan kendali "Israel" atas Koridor Philadelphia, sebidang tanah sempit di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir.

Netanyahu menggambarkannya sebagai "jalur hidup Hamas untuk mendapatkan senjata."

Ia mengakui adanya perbedaan pendapat internal dalam pemerintahannya mengenai kelanjutan kehadiran militer di koridor ini namun menegaskan hal ini penting bagi keamanan "Israel".

Perbedaan pendapat internal yang disebut Netanyahu ini pun terbukti nyata karena posisi Israel yang disampaikan antara negosiator mereka di Qatar dan pemerintah pusat berbeda kontras.

Baca juga: Manual Book Taktik Pertempuran Hamas di Terowongan, Panduan Rinci yang Bikin Israel Kelabakan

Menanggapi kabar tersebut, pihak kantor Netanyahu pun buka suara.

Mereka tidak membantah adanya laporan perbedaan pendapat antara negosiator mereka di Qatar dengan pemerintah pusat.

Sebaliknya, Kantor Netanyahu berpendapat pernyataan negosiator di Qatar terkait Koridor Philadelphi ini terjadi karena masalah miskomunikasi.

Pihak Netanyahu mengatakan kabinet keamanan belum membahas lebih jauh terkait fase kedua dari kesepakatan yang melibatkan wacana penyerahan Koridor Philadelphi tersebut.

Di lain pihak, pada Selasa, AS juga mengatakan Israel telah setuju dengan proposal terbaru, yang mengharuskan IDF untuk menarik diri dari daerah-daerah yang padat penduduk di sepanjang Koridor Philadelphi selama fase pertama kesepakatan yang berlangsung enam minggu.

Pernyataan dari juru bicara pemerintahan Biden membuka kemungkinan bagi pasukan Israel tetap berada di bagian lain dari koridor yang tidak berdekatan dengan daerah padat penduduk di perbatasan Mesir-Gaza.

(Tribunnews.com/Bobby)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini