News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Bantah Tuduhan PM Israel, Hamas Sebut Netanyahu Coba Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Netanyahu mengatakan Hamas telah menolak segalanya dalam negosiasi gencatan senjata, tapi dibantah Hamas.

TRIBUNNEWS.COM - Kelompok militan Palestina, Hamas, menuduh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mencoba menggagalkan kesepakatan gencatan senjata dalam perang di Gaza, Kamis (5/9/2024).

Tuduhan Hamas ini disampaikan setelah PM Israel mengatakan Hamas telah "menolak segalanya" dalam negosiasi.

Mereka saling menyalahkan saat Netanyahu menghadapi tekanan untuk menyegel kesepakatan yang akan membebaskan sandera yang tersisa.

Pada Minggu (1/9/2024), otoritas Israel mengumumkan kematian enam orang yang jasadnya ditemukan dari terowongan Gaza.

"Kami mencoba mencari tempat untuk memulai negosiasi," kata Netanyahu, Rabu (4/9/2024), dikutip dari Al Jazeera.

“Mereka (Hamas) menolak melakukan itu. (Mereka mengatakan) tidak ada yang perlu dibicarakan," klaim Netanyahu.

Klaim Joe Biden

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, sempat ditanya soal kemajuan gencatan senjata dalam perang di Gaza.

Joe Biden menanggapi pertanyaan awak media saat meninggalkan Gedung Putih pada Senin (2/9/2024), untuk kunjungan kampanye bersama Wakil Presiden Kamala Harris di Pittsburgh.

“Kami sedang bernegosiasi," jawab Biden, dilansir AP News.

Ketika ditanya tentang sandera yang ditahan oleh Hamas, Biden menegaskan, “Kami sedang dalam proses negosiasi.”

Baca juga: Polisi Jerman Tembak Mati Pria Bersenjata di Dekat Konsulat Israel Munich dan Museum Nazi

Sebelumnya, Joe Biden mengatakan Benjamin Netanyahu tidak berbuat cukup banyak untuk mencapai kemungkinan kesepakatan gencatan senjata.

Joe Biden pun kembali menegaskan pihaknya masih melakukan negosiasi terkait kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

"Kami masih dalam negosiasi. Bukan dengan dia, tetapi dengan rekan-rekan saya dari Qatar dan Mesir," tegasnya.

Di sisi lain, Hamas menuntut penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah Gaza.

Kelompok militan Palestina mengatakan, kesepakatan baru tidak diperlukan karena mereka telah menyetujui gencatan senjata beberapa bulan lalu yang digariskan oleh Presiden AS Joe Biden.

“Kami tidak memerlukan proposal baru,” kata kelompok itu di Telegram.

“Kami memperingatkan agar tidak jatuh ke dalam perangkap Netanyahu dan tipu dayanya, yang menggunakan negosiasi untuk memperpanjang agresi terhadap rakyat kami,” tambah Hamas.

Update Perang Israel-Hamas

Pasukan Israel menembak dan membunuh seorang anak Palestina berusia 16 tahun di kamp pengungsi Far'a.

Kantor berita Wafa melaporkan bahwa tentara "menembakkan beberapa peluru ke anak itu, menyiksanya, dan mencegah kru ambulans untuk menjangkaunya".

Hamas mengatakan Netanyahu menggagalkan kesepakatan gencatan senjata dengan menolak menarik pasukan dari Koridor Philadelphia di Gaza.

Pengeboman berkelanjutan Israel di Gaza menewaskan 18 warga Palestina dalam serangan terbaru pada hari Rabu.

Pejabat Palestina mengatakan 4.000 penduduk terpaksa meninggalkan rumah mereka di bawah todongan senjata di Jenin timur, sementara PBB mengatakan pasukan Israel menggunakan "taktik seperti perang" terhadap warga sipil di Tepi Barat yang diduduki.

Baca juga: Suara Rentetan Tembakan Terdengar di Dekat Kedutaan Besar Israel di Jerman

Asap mengepul setelah serangan Israel terhadap sebuah sekolah, yang menampung warga Palestina yang mengungsi, di lingkungan Rimal, Kota Gaza bagian tengah pada 20 Agustus 2024. (AFP/OMAR AL-QATTAA)

Serangan udara Israel di Kota Gaza menargetkan sekelompok orang di dekat sebuah sekolah di lingkungan Zeitoun, menewaskan sedikitnya tiga warga Palestina dan melukai banyak lagi.

Militer Israel melakukan serangan semalam di zona kemanusiaan al-Mawasi di Gaza tengah yang dianggapnya sebagai zona aman permanen.

Serangan pesawat tak berawak terhadap sebuah kendaraan di kota Tubas, Tepi Barat yang diduduki telah menewaskan lima warga Palestina, termasuk putra tahanan terkemuka Palestina Zakaria Zubeidi.

Ali Dar Ali, seorang koresponden Palestine TV, termasuk di antara lima warga Palestina yang ditahan dari provinsi Ramallah dan el-Bireh.

Netanyahu mengatakan militer Israel harus mempertahankan kontrol terbuka atas wilayah perbatasan selatan Gaza dengan Mesir, yang dikenal sebagai Koridor Philadelphi, dengan menggali posisi yang mengancam akan menggagalkan upaya gencatan senjata.

Setidaknya 40.861 orang tewas dan 94.398 orang terluka dalam perang Israel di Gaza.

Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel dalam serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini