News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu Ngotot Tolak Angkat Kaki dari Koridor Philadelphia, Berdalih Ingin Lindungi Sandera

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peta Koridor Philadelphia dan Penyeberangan Rafah yang ngotot dikuasai Israel dan enggan melepaskan kendali wilayah tersebut ke Mesir.

TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak desakan Barat terkait penarikan diri dari Koridor Philadelphia, wilayah perbatasan strategis antara Gaza dan Mesir.

Pernyataan itu dilontarkan Netanyahu kepada media asing di Yerusalem, Rabu (4/9/2024).

Netanyahu berdalih keberadaan pasukan IDF di koridor itu penting bagi keamanan Israel, mengingat jalur itu telah menjadi titik fokus pertikaian dalam negosiasi Israel-Palestina.

Selain itu Netanyahu berpendapat bahwa pasukan Israel harus tetap berada di zona penyangga ini untuk mencegah senjata dan kemungkinan sandera Israel diselundupkan melintasi perbatasan.

“Kami menegaskan kembali penentangan terhadap penarikan diri dari Koridor Philadelphia, wilayah perbatasan strategis antara Gaza dan Mesir, dengan alasan kekhawatiran bahwa Hamas dapat menyelundupkan sandera keluar dari Gaza,” jelas Netanyahu dikutip dari Anadolu.

“"Penarikan diri dari koridor tersebut akan mempersulit upaya untuk mencegah Hamas menyelundupkan senjata dan sandera. Kita perlu sesuatu untuk menekan mereka agar membebaskan sandera,” imbuh Netanyahu.

Netanyahu bersikeras mempertahankan kendali atas koridor tersebut. Dia juga bersumpah tidak akan menyerah pada tekanan atas masalah tersebut.

Ia mengklaim telah menemukan puluhan terowongan yang menurut para pejabat telah digunakan untuk memasok senjata dan amunisi kepada Hamas.

Apa Itu Koridor Philadelphia ?

Koridor Philadelphia dikenal sebagai Rute Philadelphia, merupakan sebuah koridor sempit yang terletak di perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir, tepatnya di kota Rafah.

Jalur yang dikelilingi pagar kawat berduri dan balok beton ini memiliki panjang sekitar 14 kilometer dengan lebar bervariasi, sekitar 100 meter.

Baca juga: Sindir Netanyahu, Oposisi Israel: Bertahan di Koridor Philadelphia dan Netzarim adalah Kesalahan

Koridor tersebut didirikan sesuai dengan ketentuan Perjanjian Camp David antara Mesir dan Israel tahun 1978.

Koridor ini digunakan untuk mencegah serangan bersenjata, mengendalikan pergerakan warga Palestina di kedua arah dan mencegah penyelundupan dan perdagangan senjata antara sinai, Mesir dan Gaza.

Koridor Philadelphia dulunya dikuasai oleh Mesir, tapi Netanyahu berniat mengambil alih kembali untuk mengontrol pergerakan orang dan barang ke Gaza

Namun, menurut jurnalis terkemuka dari Universitas Amerika di Beirut, Netanyahu ingin menguasai Koridor Philadelphia karena ingin meyakinkan warganya yang semakin marah terhadap cara Israel menangani perang dan kegagalannya dalam membawa kembali puluhan tawanan di Gaza.

Lebih lanjut, upaya ini merupakan strategi baru Netanyahu yang ingin menanamkan lebih banyak ketakutan di kalangan warga Palestina dan menciptakan pengaruh baru untuk bernegosiasi dengan AS dan mesir dengan melakukan ekspansi wilayah.

Kebijakan Netanyahu Diprotes

Pasca menolak desakan Barat agar terkait penarikan diri dari Koridor Philadelphia, pemimpin partai Demokrat sayap kiri Israel, Yair Golan mengkritik PM Israel Benjamin Netanyahu.

Menurut Golan, Israel tidak bisa mempertahankan pasukan militer di Gaza, lantaran keberadaan IDF di kedua wilayah tersebut akan membahayakan nyawa mereka.

Sebaliknya Golan menuding keberadaan pasukan IDF di koridor Philadelphia dan Netzarim adalah untuk keuntungan Netanyahu sendiri.

"Keputusan Netanyahu untuk mempertahankan pasukan militer di koridor Philadelphia dan Netzarim di Gaza sebagai kesalahan strategis yang membahayakan nyawa prajurit," kata Golan.

Untuk mencegahnya lonjakan korban jiwa, Golan justru mendesak untuk melakukan tindakan keamanan alternatif.

Langkah tersebut dilakukan guna menunggu kesiapan Washington dan Kairo untuk membangun penghalang keamanan di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir.

Karena penghalang tersebut akan melindungi pasukan Israel tanpa harus ada di koridor Philadelphia.

(Tribunnews.com/Namira Yunia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini