TRIBUNNEWS.COM, CHINA - Pemerintah Kota Chongqing China melakukan penyemaian awan untuk meredakan gelombang panas di kota itu.
Penyemaian awan diharapkan mendatangkan hujan.
Namun rekayasa cuaca ini menyebabkan angin kencang.
Akibatnya banyak cucian warga yang dijemur di luar rumah dan apartemen beterbangan ditiip angin kencang.
Hal itu menjadi perbincangan hangat di kota itu.
Jemuran warga yang ditiup angin bermacam-macam namun anehnya banyak diantaranya adalah pakaian dalam wanita, juga termasuk punya laki-laki.
Warga menyebut itu sebagai badai pakaian dalam dengan istilah "krisis pakaian dalam Chongqing 9/2".
Pakaian dalam dalam banyak bentuk seperti celana dalam dan bra.
Badai pakaian dalam pada Senin (9/9/2024) itu membawa hembusan angin berkecepatan hingga 76mph (122km/jam).
Douyin, aplikasi saudara TikTok di Tiongkok, dipenuhi dengan video celana dan bra yang beterbangan di langit, ada yang mendarat di jalan, dan ada juga pakaian dalam yang tersangkut di pohon.
“Saya baru saja keluar dan tiba-tiba hujan deras dan pakaian dalam berjatuhan dari langit,” tulis seorang warga, Ethele, di platform media sosial Weibo.
“Siapa yang akan mengganti kerugian emosional saya?” canda seseorang yang kehilangan koleksi Calvin Klein barunya.
Yang lain membalas: "Itu sebenarnya cukup romantis. Anda bahkan bisa mengambil celana dalam gebetan Anda saat berjalan-jalan di jalan."
Seorang pria yang tidak mengenakan celana dalam mengatakan bahwa dia “tertawa terbahak-bahak” namun badai hujan di Chongqing kini telah mengubahnya menjadi seorang “introvert seumur hidup”.