News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Mpox

WHO Setujui Vaksin Mpox Pertama untuk Penggunaan Global, Dikembangkan Bavarian Nordic

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Ayu Miftakhul Husna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bintik-bintik besar di tubuh seorang pria yang menderita cacar monyet. Pada Jumat (13/9/2024), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkani vaksin monkeypox untuk penggunaan global.

TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkani vaksin monkeypox untuk penggunaan global, Jumat (13/9/2024).

Vaksin ini, MVA-BN dikembangkan oleh Bavarian Nordic A/S.

Saat ini vaksin MVA-BN masih dalam daftar prakualifikasi.

"Bavarian Nordic A/S hari ini mengumumkan bahwa Perusahaan telah memperoleh prakualifikasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk MVA-BN sebagai vaksin mpox pertama yang ditambahkan ke daftar prakualifikasi WHO," papar pernyataan yang dibagikan di laman resmi Bavarian Nordic.

Dengan persetujuan ini, diharapkan akses terhadap vaksin tersebut di wilayah-wilayah darurat monkeypox dapat meningkat drastis.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus memaparkan prakualifikasi pertama untuk vaksin monkeypox merupakan tahap penting dalam upaya untuk melawan mpox, baik dalam penyebaran wabah tersebut saat ini di Afrika dan di masa depan.

“Kita sekarang perlu segera meningkatkan pengadaan, donasi, dan peluncuran untuk memastikan akses yang adil terhadap vaksin di tempat yang paling membutuhkannya,"

Ia juga menyerukan agar ketersediaan alat kesehatan masyarakat lainnya lebih ditingkatkan demi mencegah infeksi, menghentikan penularan, dan menyelamatkan nyawa.

MVA-BN diindikasikan untuk imunisasi aktif terhadap cacar, mpox, dan infeksi serta penyakit terkait orthopoxvirus pada semua orang dewasa berusia 18 tahun ke atas.

Dikutip dari laman resmi WHO, vaksin MVA-BN dapat diberikan kepada orang berusia di atas 18 tahun sebagai suntikan 2 dosis yang diberikan dengan jarak 4 minggu.

Setelah penyimpanan dingin sebelumnya, vaksin dapat disimpan pada suhu 2–8°C hingga 8 minggu.

Baca juga: WHO dan BPOM Setujui Penggunaan Vaksin Mpox di Indonesia

Wabah mpox yang meningkat di Republik Demokratik Kongo dan negara-negara lain, dinyatakan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (PHEIC) oleh Direktur Jenderal WHO pada 14 Agustus 2024. 

Lebih dari 120 negara telah mengonfirmasi lebih dari 103.000 kasus mpox sejak dimulainya wabah global pada tahun 2022.

Pada 2024 saja, terdapat 25.237 kasus yang diduga dan dikonfirmasi serta 723 kematian akibat berbagai wabah di 14 negara di Kawasan Afrika.

Angka tersebut berdasarkan data per 8 September 2024.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini