Sementara itu, Israel melaporkan 158 kematian, sebagian besar dari mereka adalah tentara.
2009: Manifesto yang diperbarui
Pada 2009, Hizbullah memperbarui manifestonya, berkomitmen untuk mengintegrasikannya ke dalam bentuk pemerintahan demokratis yang mewakili persatuan nasional dan bukan kepentingan sektarian.
Ini adalah deklarasi keduanya, setelah Surat Terbuka tahun 1985 yang memiliki tujuan domestik yang berlawanan.
Hal ini diputuskan Hizbullah sembari mempertahankan penentangannya terhadap Israel dan dukungannya yang berkelanjutan terhadap Iran
Manifesto tahun 2009 menegaskan kembali gagasan perlawanan terhadap Israel sambil menunjukkan betapa mengakarnya Hizbullah di seluruh lapisan Lebanon.
2012: Perang saudara di Suriah
Hizbullah terlibat dalam perang saudara Suriah untuk mendukung rezim Damaskus sejak 2012.
Baca juga: Eks Kepala Shin Bet: Israel Tak Siap Terlalu Lama Perang di Gaza, Seharusnya Sudah Berakhir
Langkah Hizbullah itu menuai banyak kritik dari mantan pendukung Arabnya dan juga dikutuk oleh salah satu pendiri kelompok tersebut, ulama senior Subhi al-Tufayli.
Namun, para pendukung mereka mengklaim pengerahan ini berperan dalam mencegah masuknya kelompok bersenjata, khususnya ISIL (ISIS), ke Lebanon, serta memberi Hizbullah pengalaman medan perang yang luas.
2023-2024: Dukungan untuk Gaza
Pada Oktober 2023, Hizbullah meluncurkan serangan roket ke Israel untuk mendukung Gaza.
Serangan itu sebagai bentuk dukungan terhadap Gaza yang dibombardir oleh Israel.
Di Lebanon, 97.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, dengan 566 orang tewas, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.
Sementara, sekitar 60.000 warga Israel dievakuasi dari wilayah perbatasan Israel utara.
Orang-orang di kedua belah pihak belum kembali ke rumah mereka.
September 2024: Ledakan massal pager
Pada 17 September 2024, ribuan pager milik Hizbullah di Lebanon meledak.
Sejauh ini, sedikitnya 11 orang, termasuk tiga warga sipil, tewas akibat serangan tersebut dan sekitar 2.750 orang terluka.
Hizbullah telah mengonfirmasi pihaknya menganggap Israel bertanggung jawab dan telah berjanji akan melakukan pembalasan.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)