TRIBUNNEWS.COM -- Operasi Israel meledakkan pager dan walkie talkie milik anggota Hizbullah ternyata sudah dilakukan beberapa bulan lalu.
Pejabat Lebanon menuding operasi yang menewaskan puluhan orang termasuk anak-anak dari 3.000 lebih luka-luka tersebut merupakan aksi agen intelijen Israel, Mossad.
Media asal Amerika Serikat, Axios mengabarkan sumber pejabat AS dan Israel mengatakan bahwa operasi itu mampu menyediakan alat komunikasi hingga ke tangan anggota Hizbullah beberapa bulan silam.
Baca juga: Israel Diduga Dalang Ledakan Pager Hizbullah, Negosiasi Perang Gaza Terancam Gagal
Hizbullah pun tidak tahu kalau alat komunikasi mereka telah dipasangi bom, karenanya para zionis bisa meledakkan kapan saja.
Pejabat tersebut mengatakan tadinya perangkat akan diledakkan jika terjadi perang habis-habisan dengan Hizbullah.
Akan tetapi 'eksekusi' dipercepat karena Israel menduga adanya 'penyusup' di alat komunikasi tersebut diketahui oleh anggota Hizbullah.
Sementara Reuters melaporkan, Walkie Talkie dan pager yang digunakan oleh Hizbullah tersebut dibeli dalam jumlah besar dan waktu yang bersamaan.
Diketahui, ribuan pager Hizbullah meledak duluan pada Selasa (17/9/2024) yang menewaskan sebanyak 12 orang dan melukai 3.000-an lainnya.
Sementara walkie talkie menyusul sehari kemudian. Dikabarkan oleh CNN, sebanyak 20 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.