News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Pakar Siber Israel Bongkar Penyebab Pager Hizbullah Meledak, Pakai Fitur Kill Switch

Penulis: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ledakan pager di Lebanon menewaskan belasan orang dan melukai ribuan orang lainnya.

 

TRIBUNNEWS.COM, ISRAEL -  Ribuan pager yang dipakai kelompok Hizbullah di Lebanon meledak serempak, Selasa (17/9/2024).

Akibatnya 14 orang yang memakai pager langsung tewas.

Termasuk melukai ribuan orang lainnya.

Intelijen Israel dituduh terlibat dalam insiden itu meski yang bersangkutan tak berkomentar terkait kejadian itu.

Menurut pejabat Amerika Serikat (AS) dikutip New York Times, Israel telah memasukkan bahan peledak di dalam pager buatan Gold Apollo yang diimpor dari Taiwan.

Ulasan Pakar Siber Israel

Pakar siber Israel menyatakan butuh persiapan berbulan-bulan untuk menjalankan operasi ledakan pada alat komunikasi seperti pager  milik Hizbullah yang meledak serempak itu.

Dikutip dari The Jerusalem Post, Kamis (19/9/2024), jenis operasi ini lazim di kalangan intelijen.

Namun memerlukan kerja sama signifikan dari organisasi yang terlibat dalam proses manufaktur.

"Operasi tersebut adalah hasil dari perencanaan yang matang," menurut seorang pakar dunia maya Israel.

Operasi tersebut melibatkan pemasangan komponen di dalam pager yang dapat menerjemahkan sinyal menjadi penyalaan dan peledakan.

“Di dunia siber, ada konsep yang dikenal sebagai rantai pasokan,” kata Oleg Brodt, direktur penelitian, pengembangan, dan inovasi di Laboratorium Siber Universitas Ben-Gurion di Negev.

"Banyak serangan terjadi dengan mengorbankan rantai pasokan," ungkapnya kepada Maariv.

"Perangkat elektronik, seperti beeper, berisi banyak komponen, dan masing-masing komponen dapat terinfeksi malware. Malware ini dapat dirancang untuk meningkatkan suhu perangkat, menyebabkan malfungsi, memicunya, atau bahkan memicu ledakan."

"Jenis operasi ini lazim di kalangan intelijen dan membutuhkan kerja sama signifikan dari organisasi yang terlibat dalam proses manufaktur," kata Brodt.

Seraya menambahkan bahwa kelompok ini memastikan komponen berbahaya tertanam atau diganti tanpa terdeteksi oleh kontrol kualitas.

“Dalam kasus seperti itu, sangat penting untuk membuat perubahan pada perangkat tanpa menimbulkan kecurigaan selama pemeriksaan kualitas,” katanya.

Saklar pemutus

Salah satu metode potensial yang digunakan adalah fitur yang dikenal di dunia maya sebagai "kill switch".

Dalam skenario ini, perangkat lunak berbahaya dirancang untuk meledakkan perangkat pada waktu tertentu atau sebagai respons terhadap pesan tertentu yang dikirim ke beeper.

"Ada kemungkinan untuk menyiapkan pesan nonstandar – sesuatu yang tidak biasa atau bahkan omong kosong – yang disiarkan ke ratusan atau ribuan perangkat sekaligus, yang menyebabkan penyalaan dan ledakan secara bersamaan," kata Brodt.

"Gelombang radio yang diterima oleh perangkat tersebut diterjemahkan menjadi pesan unik yang memicu serangkaian peristiwa yang mengarah ke ledakan."

Temuan Sementara Hizbullah

Hizbullah memulai penyelidikannya untuk mencari penyebab pager meledak serempak.

Dilansir Al Arabiya perangkat  pager “AR 924” yang diterima Hizbulllah  dari sebuah perusahaan Taiwan telah tiba beberapa bulan lalu.

Lalu  didistribusikan kepada anggota Hizbullah, para pemimpin, dan pendamping resmi.

Namun baru dipakai, ada keluhan pada pager.

Misalnya baterai cepat habis dan pager tidak menerima bisa dua pesan sekaligus.

Hizbullah saat itu bermaksud mengembalikannya.

Sumber Al-Arabiya  juga mengindikasikan bahwa Hizbullah bermaksud menghubungi perusahaan induk untuk mengembalikan kiriman atau menggantinya dengan perangkat lain,.

Namun sempat dikembalikan, pager itu telah meledak lebih dulu.

Sejauh ini, penyelidikan internal Hizbullah  menemukan bahwa pager tersebut memiliki bahan peledak yang tersebar di seluruh sasisnya, yang tidak terdeteksi oleh pemindai.

Investigasi juga menunjukkan bahwa zat ini berubah menjadi bahan peledak pada saat sinyal dikirim ke baterai, yang menyebabkan ledakan, menurut sumber tersebut.

Selain itu, pihak yang dekat dengan Hizbullah menjelaskan bahwa waktu penerapannya terkait dengan pengetahuan Israel bahwa kecurigaan mulai muncul di dalam partai mengenai penetrasi perangkat tersebut.

 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini