News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Dukungan Iran untuk Lebanon, 95 Korban Ledakan Pager Dikirim ke Teheran untuk Jalani Perawatan

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gedung berasap setelah terjadi ledakan di Lebanon, Rabu, (18/9/2024). Presiden Iran Masoud Pezeshkian telah berjanji akan terus mendukung Lebanon dalam melawan Israel.

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Iran, Masoud Pezeshkian telah berjanji akan terus mendukung Lebanon dalam melawan Israel.

Salah satu bentuk dukungan Pezeshkian terhadap Lebanon adalah dengan mengunjungi para korban ledakan.

Pada Jumat (20/9/2024), Pezeshkian ditemani duta besar Lebanon untuk Teheran, Hassan Abbas terlihat mengunjungi korban serangan elektronik Israel di Lebanon, dikutip dari Al Mayadeen.

Dalam kunjungan tersebut, Abbas memuji dukungan Republik Islam Iran terhadap Lebanon.

Selain itu, Iran juga berjanji akan membantu perawatan para korban ledakan.

Pada Kamis (19/9/2024), Bulan Sabit Merah Iran mengumumkan sebanyak 95 warga Lebanon yang terluka akibat serangan Israel telah dibawa ke Iran untuk mendapatkan perawatan.

Tim bantuan medis dari Iran juga diterbangkan ke Lebanon pada Rabu (18/9/2024), pagi waktu setempat.

Sebanyak 12 dokter umum dan spesialis serta 12 perawat dan pekerja bantuan dari Iran telah dikerahkan untuk membantu merawat korban luka di Lebanon.

Pezeshkian: Israel Haus Darah

Masoud Pezeshkian juga mengecam Israel dalam pidatonya di hadapan angkatan bersenjata Iran di Teheran.

Ia berjanji bahwa persatuan dari berbagai proksi mampu mengalahkan Israel yang haus darah.

"Dengan persatuan ini, kita dapat mengekang perampas kekuasaan, haus darah, dan kriminal Israel yang tidak memiliki belas kasihan terhadap wanita, pria, dan anak-anak," kata Pezeshkian, dikutip dari Al Jazeera.

Baca juga: Usai Ledakan Pager di Lebanon, Iran Yakini Israel Siap Perang Penuh: Tak Punya Niat Redakan Situasi

Menurut Pezeshkian, Israel jelas akan menghadapi hukuman yang setimpal dari Lebanon.

Sehingga Israel tinggal menunggu kapan hukuman itu akan menghancurkan mereka.

"Israel pasti akan dihukum secara adil," kata Pezeshkian, dikutip dari Al Mayadeen.

Ledakan yang terjadi pada Selasa (17/9/2024) dan Rabu (18/9/2024) ini telah menewaskan 37 orang dan lebih dari 2.900 orang terluka, 287 di antaranya dalam kondisi kritis.

Pezeshkian juga  menyampaikan belasungkawa kepada rakyat Lebanon.

"Kami menyampaikan belasungkawa dan simpati kami yang terdalam kepada rakyat Lebanon yang terkasih atas kemartiran dan luka-luka ribuan warga Lebanon akibat teror massal berbahaya yang dilakukan oleh rezim zionis dengan meledakkan alat komunikasi tanpa membedakan warga sipil dan warga lainnya," kata Pezeshkian melalui X.

Pemerintah Iran mengutuk ledakan tersebut dan berjanji akan terus mendukung Lebanon.

"Republik Islam Iran mengutuk kejahatan keji yang menargetkan warga Lebanon dan menekankan dukungannya terhadap pemerintah dan rakyat Lebanon," jelasnya.

Ia juga meminta kepada masyarakat Internasional untuk turut mendukung Lebanon.

"Kami meminta organisasi internasional untuk memenuhi tanggung jawab mereka," tambahnya.

Ledakan Pager dan Walkie Talkie

Serangkaian ledakan alat komunikasi, mulai dari pager dan walkie talkie terjadi di Lebanon.

Pada gelombang pertama, pager Hizbullah meledak secara serentak pada Selasa (17/9/2024).

Ledakan terjadi sekitar pukul 16.45 waktu setempat.

Ledakan berlangsung sekitar satu jam, dikutip dari Al Jazeera.

Pager yang terlibat dalam ledakan tersebut merupakan bagian dari pengiriman 1.000 perangkat yang baru-baru ini diimpor oleh kelompok tersebut, yang tampaknya telah dibobol di eksportir.

Kemudian ledakan kedua terjadi tepat sehari setelahnya yaitu pada Rabu (18/9/2024).

Ledakan kembali terjadi di Beirut dan beberapa wilayah di Lebanon.

Ledakan ini berasal dari walkie-talkie dan peralatan surya yang meledak secara serentak.

Kementerian Komunikasi Lebanon mengatakan, perangkat walkie-talkie yang meledak pada Rabu adalah model yang dihentikan produksinya.

Sebanyak 37 orang tewas dalam ledakan pager dan walkie talkie.

Korban luka telah mencapai lebih dari 3.250 orang.

Pager adalah perangkat komunikasi kecil yang umum digunakan sebelum telepon seluler tersebar luas.

Perangkat tersebut menampilkan pesan teks pendek untuk pengguna, disampaikan melalui telepon melalui operator pusat.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Masoud PezeshkianLebanon dan Israel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini