News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Satu-satunya Kapal Tanker AL AS di Timur Tengah Rusak Misterius, Misi Lindungi Israel Makin Sulit

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapal USNS Big Horn (kiri) mengisikan minyak ke dalam kapal USS Iwo Jima di lokasi yang tidak diketahui, 19 Juli 2006.

TRIBUNNEWS.COM – Kapal pengisi minyak milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AL AS) di Timur Tengah dilaporkan mengalami kerusakan parah.

Kapal bernama USNS Big Horn itu sebelumnya memasok minyak untuk satuan tempur kapal induk USS Abraham Lincoln.

Kapal itu kemudian dibawa ke lepas pantai Oman. Pejabat AL AS mengatakan penyelidikan masih dilakukan. Dia juga menolak menyebutkan rincian kerusakan.

New York Post melaporkan bahwa penyebab kerusakan masih misterius. Adapun dalam laporannya, Institut AL AS menyebut Big Horn mungkin mengalami kerusakan saat bermanuver di sekitar perairan dangkal di Laut Arab.

Tidak ada satu pun kelompok perlawanan di Timur Tengah yang mengklaim bertanggung jawab atas kerusakan kapal tersebut.

Rumor mengenai kondisi Big Horn menyebar setelah portal berita gCaptain mengunggah foto yang memperlihatkan ruangan kapal kebanjiran.

Para pejabat AL AS tidak mengonfirmasi atau membantah foto itu. Namun, mereka mengklaim tidak ada laporan korban luka atau kebocoran bahan bakar di dalam kapal tersebut.

CEO gCaptain, John Konrad, menyebut Big Horn adalah satu-satunya kapal tanker AL AS di Timur Tengah.

AL AS dikabarkan “berjuang” mencari kapal tanker untuk memasok minyak untuk satuan tempur Abraham Lincoln.

Di samping itu, AL AS dilaporkan menganggurkan dua kapal pemasok dan empat kapal lainnya bulan lalu karena kekurangan awak.

Adapun Abraham Lincoln dikerahkan ke Timur Tengah pada bulan Agustus lalu untuk berjaga-jaga jika ada Iran dan Hizbullah menyerang Israel.

Baca juga: Israel-Lebanon di Ambang Perang Besar, AS dan Inggris Kompak Kirim Pasukan ke Siprus

Washington Post melaporkan bahwa rusaknya Big Horn akan mempersulit misi AS di tengah ancaman perang Israel-Lebanon.

Dua pejabat militer mengatakan kapal itu memiliki sekitar 80 awak dan kini dibawa ke pelabuhan untuk diperbaiki.

Satu pejabat mengklaim kapal itu mengalami kerusakan di Laut Arab yang kini dilayari oleh Abrahan Linclon dan kapal lainnya selama berbulan-bulan.

Pejabat lain menyebut kapal itu mengalami masalah di dekat pantai, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut. Keduanya memilih berbicara secara anonim.

Kedua pejabat itu mengatakan masih terlalu dini untuk menyimpulkan apa yang menyebabkan Big Horn rusak.

Bisa jadi kapal itu kandas di perairan dangkal atau bertabrakan dengan benda lainnya. Para pejabat juga tidak mengesampingkan adanya serangan ranjau.

Setidaknya ada satu ruangan di dalam kapal itu yang kemasukan air sehingga awak harus bertindak untuk menanganinya.

Rusaknya Big Horn menjadi tantangan bagi AL AS. AS bisa kesulitan memasok minyak ke kapal-kapalnya di Timur Tengah.

Pejabat militer mengatakan salah satu solusi jangka pendek atas masalah itu adalah pemindahan minyak dari satu kapal ke kapal lain.

AL AS mengerahkan armadanya di perairan Timur Tengah sejak tahun lalu guna menguatkan misi AS melindungi Israel dan kapal dagang.

Sejak perang di Gaza meletus, kelompok perlawanan yang menjadi sekutu Iran dan Hamas mulai menyerang Israel dan kapal-kapal terafiliasi Israel.

Baca juga: Pentagon: Invasi Darat IDF ke Lebanon Terserah Israel, AS Tak Terlibat tapi Siap Bantu jika Diminta

Kelompok Hizbullah di Lebanon mengaku akan terus menyerang Israel hingga perang Gaza berakhir. Adapun kelompok Houthi di Yaman menargetkan kapal-kapal Israel di Laut Merah.

Kapal induk Abraham Lincoln memang menggunakan tenaga nuklir sehingga tidak bergantung pada minyak. Meski demikian, jet-jet tempur yang dibawa kapal induk itu memerlukan minyak agar bisa terbang.

Selain itu, kapal-kapal yang mendampingi Abraham Lincoln, termasuk USS O’Kane, USS Spruance, dan USS Stockdale, juga memerlukan minyak.

(Tribunnews/Febri)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini