Baban mengatakan kebanyakan pengungsi berasal dari Lebanon selatan.
“Saya yakin dari Bekaa juga, tetapi kami belum punya rincian seperti itu karena masih banyak orang-orang yang datang.”
Salah seorang warga, Safa Kosaibani (21), mengungsi dari Nabatiyeh ke Sidon bersama anggota keluarganya.
Dia mendengar Israel memaksa warga sipil untuk meninggalkan Lebanon, tetapi dia tidak mempercayai peringatan itu.
“Kami berpikir itu hanya perang psikologis,” kata Kosaibani.
“Mereka (Israel) hanya berusaha mendesak kami untuk meninggalkan daerah kami karena kami mendesak mereka untuk pergi dari daerah mereka di utara. Mereka ingin melakukan hal yang sama kepada kita.”
Di sisi lain, diperkirakan ada sekitar 60.000 warga Israel yang mengungsi dari perbatasan. Beberapa waktu lalu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kembali menegaskan keinginannya untuk mengembalikan para pengungsi.
Israel bersiap, bisa saja menginvasi Lebanon
Baca juga: Israel Kerahkan 2 Brigade Cadangan ke Utara, Jenderal IDF ke Pasukan: Siap-siap Masuk ke Lebanon
Israel kini dikabarkan bersiap untuk menghadapi kemungkinan invasi ke Lebanon.
“Saat ini kami akan melanjutkannya, kami tak akan berhenti; kami akan terus menyerang dan menggempur mereka di semua tempat,” ujar Kepala Staf Umum Israel Letnan Jenderal Herzi Halevi dikutip dari ABC News.
Dia mengatakan operasi militer Israel bertujuan untuk mengembalikan para pengungsi ke Israel utara.
“Untuk mencapainya, kami menyiapkan proses manuver, yang artinya sepatu bot militer kalian, sepatu bot manuver kalian, akan memasuki wilayah musuh, memasuki desa-desa yang di sana sudah disipakan Hizbullah sebagai pos militer besar, dengan infrastruktur bawah tanah,” kata Halevi.
Hari Rabu kemarin Israel kembali menyerang Lebanon, termasuk serangan besar di Lebanon selatan dan Bekaa yang berada di timur Kota Beirut.
Militer Israel mengklaim telah menyerang 260 target pada hari itu dan 2.000 target terkait Hizbullah dan tiga hari belakangan.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan pada hari yang sama ada setidaknya 81 orang yang tewas akibat serangan Israel. Sejak Senin lalu sudah ada lebih dari 650 orang, termasuk 50 anak, yang tewas.
(Tribunnews/Febri)