News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

After Hitler: Pameran di Bonn tentang Perubahan Pandangan Orang Jerman Terhadap Nazi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

After Hitler: Pameran di Bonn tentang Perubahan Pandangan Orang Jerman Terhadap Nazi

Pada 1932, seorang pemahat Hedwig Maria Ley, merupakan seorang simpatisan Nazi. Dia membuat patung resmi pertama dari bakal penguasa dan diktator Jerman, Adolf Hitler.

Partai Nazi menjadikan patung hasil karyanya itu sebagai model untuk menggambarkan sang pemimpin selama masa pemerintahannya yang terkenal kejam.

Setelah kematian Hitler dan kekalahan Jerman dalam Perang Dunia ke-II (PD II), Hedwig Maria Ley menguburkan patung itu di kebunnya.

Dua puluh tahun berlalu, seorang kerabat dari tukang kebunnya menggali patung tersebut dan meletakkannya dengan bangga di atas perapian di ruang tamunya, di mana patung itu bertahan hingga tahun 1980-an.

Kekaguman terhadap pemimpin Nazi itu begitu kontras dengan pandangan generasi muda tahun 1970an, yang ingin memisahkan diri dari generasi terdahulu yang bersimpati pada fasisme Jerman.

Perbedaan generasi ini menjadi dasar bagi pameran baru, "After Hitler: Germany's Reckoning with the Nazi Past” atau Setelah Hitler: Penilaian Jerman Terhadap Masa Lalu Nazi, yang kini dipamerkan di museum sejarah Haus der Geschichte di bekas ibu kota Jerman, Bonn.

Kisah patung Hitler karya Hedwig Maria Ley itu adalah salah satu fitur pameran yang menelusuri pergeseran sikap orang Jerman terhadap Nazisme dalam kurun waktu hampir 80 tahun.

Hal itu menggambarkan bagaimana sebagian orang Jerman masih mengagumi sang diktator yang menyulut kekejaman Holocaust.

Sementara generasi muda yang populer dissebut "68er” justru menyesalkan dan menolak sikap simpati para orang tua mereka terhadap Nazi. Namun situasi sekarang pun mulai bergeser.

Pameran "Setelah Hitler” ini menunjukkan bagaimana partai politik sayap kanan seperti AfD kembali bangkit di Jerman.

Apakah para 'pengikut Nazi' hanya bertindak di bawah perintah?

Setelah PD II, banyak orang Jerman yang ingin menghapus kenangan tentang Hitler, termasuk dengan mengganti nama jalan yang mengenang Hitler, tempat kelahirannya, dan lain sebagainya.

Ketika generasi penyintas sibuk membangun kembali kehidupan mereka di Jerman pascaperang, kebanyakan dari mereka memilih untuk tidak membahas masa lalu di periode gelap tersebut.

Penjajah sekutu yang menyalahkan Nazi atas kejahatan perang itu juga menganggap banyak warga Jerman secara sukarela bekerja untuk rezim Nazi. Namun, karena berbagai alasan, masih banyak penyintas yang tetap berkarir dalam pekerjaan mereka setelah perang berakhir di ibu kota Jerman Barat saat itu, Bonn.

Film-film yang mengungkap kamp konsentrasi dan kekejaman Nazi kemudian menjadi semacam tontonan wajib bagi warga Jerman Barat, tetapi berbeda halnya dengan situasi di Republik Demokratik Jerman, yang lebih dikenal sebagai Jerman Timur.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini