News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Blinken: Eskalasi Israel di Lebanon Justru Hambat Warga Sipil Pulang ke Rumah

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken saat di New York Kamis (26/9/2024). Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada Israel untuk menghentikan eskalasi di Lebanon.

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan kepada Israel untuk menghentikan eskalasi di Lebanon.

Blinken mengatakan bahwa saat ini AS dan Prancis berusaha untuk menjaga prospek gencatan senjata antara Israel dan Lebanon.

"Menteri membahas pentingnya mencapai kesepakatan tentang gencatan senjata 21 hari di perbatasan Israel-Lebanon," kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan yang mengacu pada pembicaraan antara Blinken dan Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer pada hari Kamis (26/9/2024).

Tidak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa hal terpenting saat ini adalah menghentikan eskalasi Israel di Lebanon.

Pasalnya, apabila eskalasi Israel terus berlanjut, maka akan mempersulit warga yang saat ini tengah mengungsi, untuk kembali ke rumah mereka masing-masing.

"Dia menggarisbawahi bahwa eskalasi konflik lebih lanjut hanya akan membuat tujuan itu (kepulangan warga sipil) semakin sulit," jelas Blinken, dikutip dari Arab News.

Sementara itu, Israel telah menolak seruan global untuk gencatan senjata dengan Hizbullah.

Zionis telah menentang sekutu terbesarnya di Washington.

Penolakan Israel tersebut diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Israel Katz pada hari yang sama.

Katz mengatakan bahwa gencatan senjata tidak akan terjadi dan Israel akan terus menggempur Lebanon.

"Tidak akan ada gencatan senjata di wilayah utara. Kami akan terus berjuang melawan organisasi Hizbullah dengan seluruh kekuatan kami hingga kemenangan diraih dan warga utara dapat kembali ke rumah mereka dengan selamat," katanya dalam sebuah pernyataan di platform media sosial X, dikutip dari Asharq Al-Aawsat.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa ia memerintahkan kepada militer Israel untuk tetap menyerang Hizbullah.

Baca juga: Israel Tolak Seruan Gencatan Senjata Lebanon, Satu Lagi Komandan Hizbullah Tewas

Ia menekankan bahwa eskalasi akan berhenti apabila tujuan mereka tercapai.

"Kebijakan Israel jelas. Kami terus menyerang Hizbullah dengan kekuatan penuh. Dan kami tidak akan berhenti sampai kami mencapai semua tujuan kami, yang terutama adalah mengembalikan penduduk utara dengan aman ke rumah mereka," katanya.

Netanyahu menambahkan bahwa ia menyetujui operasi pembunuhan tertarget terhadap kepala unit pesawat tak berawak Hizbullah di Beirut selatan pada hari Kamis.

Israel telah meningkatkan serangan secara drastis di Lebanon minggu ini, dengan mengatakan bahwa serangan itu menargetkan Hizbullah. 

Sejak dimulainya perang Israel di Gaza, pada 7 Oktober, gerakan Hizbullah Lebanon membela gerakan perlawanan Palestina, Hamas.

Dalam 250 hari pertama perang, Hizbullah telah melancarkan 1.194 operasi militer.

Serangan Hizbullah ini telah mlukai lebih dari 2.000 tentara Israel.

Selama berpuluh-puluh tahun, Israel telah menduduki sebagian Lebanon.

Pada tahun 2000, Israel baru meninggalkan Lebanon.

Namun pada tahun 2006, Israel berupaya kembali menduduki Lebanon.

Sayangnya, mereka gagal dan Hizbullah mengklaim kemenangannya.

Kekhawatiran akan perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah telah meningkat di tengah saling serang lintas perbatasan antara kedua belah pihak.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Blinken dan Netanyahu

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini