News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Israel dan Hizbullah Didorong Akhiri Serangan, Apa Kendala yang Halangi Gencatan Senjata di Lebanon?

Penulis: Nuryanti
Editor: Febri Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Konflik Israel dan Hizbullah memuncak dan mengarah ke perang skala besar sebagai imbas perang Gaza. Dorongan internasional untuk gencatan senjata tidak berarti akan dilakukan oleh Israel dan Hizbullah.

TRIBUNNEWS.COM - Israel dan Hizbullah masing-masing didorong untuk gencatan senjata yang dapat mencegah perang habis-habisan.

Namun, dorongan internasional tersebut tidak berarti akan dilakukan oleh Israel dan Hizbullah.

Para pejabat Amerika Serikat (AS) dan Eropa memberikan tekanan besar pada kedua belah pihak yang berkonflik agar menerima usulan penghentian pertempuran selama 21 hari, guna memberi waktu bagi diplomasi dan mencegah perang habis-habisan.

Meski begitu, Israel telah melancarkan serangan baru di ibu kota Lebanon, yang menewaskan seorang komandan senior Hizbullah.

Diberitakan Arab News, Hizbullah terhuyung-huyung setelah serangan canggih terhadap perangkat pribadi menewaskan dan melukai ratusan anggotanya.

Serangan udara Israel telah menewaskan dua komandan tinggi di Beirut dalam waktu kurang dari seminggu.

Kemudian, pesawat tempur telah menggempur apa yang menurut Israel adalah lokasi Hizbullah di sebagian besar wilayah Lebanon, yang menewaskan lebih dari 600 orang.

Lantas, apa yang menjadi kendala untuk gencatan senjata?

1. Negosiasi Perang Gaza Berulang Kali Terhenti

Hizbullah mengatakan akan menghentikan serangan jika ada gencatan senjata di Gaza.

Namun, negosiasi selama berbulan-bulan atas Gaza yang dipimpin oleh Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir telah berulang kali terhenti.

Baca juga: Ada Sistem Laser Canggih, AS Gelontor Rp 131 T Bantuan Militer ke Israel Jelang Invasi Lebanon

Hamas juga mungkin kurang termotivasi untuk mencapai kesepakatan jika mengira Hizbullah dan Iran akan bergabung dalam perang yang lebih luas melawan Israel.

Bagi Hizbullah, menghentikan serangan roketnya tanpa mengamankan keuntungan nyata bagi Palestina akan dianggap sebagai penyerahan diri terhadap tekanan Israel, dengan semua korbannya baru-baru ini yang diderita sia-sia.

Setiap kesepakatan yang melibatkan gencatan senjata di Gaza akan menjadi penjualan yang sulit bagi Israel, yang akan melihatnya sebagai hadiah atas serangan roket Hizbullah yang telah mengungsikan puluhan ribu warganya selama hampir setahun.

2. Gencatan Senjata Mungkin Tak Cukup bagi Israel

Sasaran Israel di Lebanon jauh lebih sempit daripada di Gaza, tempat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah bersumpah untuk "kemenangan total" atas Hamas dan pengembalian sejumlah sandera.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini