Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Asap mengepul dari pabrik kimia di Conyers, Georgia, memicu perintah evakuasi yang berdampak pada sekitar 17.000 orang pada hari Minggu (29/9/2024).
Kebakaran itu dimulai Minggu pagi dan awalnya berhasil dipadamkan.
Lalu, kebakaran itu kembali terjadi setelah tengah hari Minggu.
Foto-foto menunjukkan gumpalan asap tebal di langit yang terlihat dari Bandara Internasional Hartsfield-Jackson — sekitar 48 kilometer jauhnya.
Tidak jelas apa yang memicu kebakaran, yang berhasil dikendalikan sekitar pukul 16.00 waktu setempat.
Atap dan dinding pabrik telah runtuh.
"Meskipun apinya sudah padam, asapnya kemungkinan akan bertahan selama beberapa hari," kata para pejabat.
Selama berjam-jam, sebanyak 77.000 penduduk County yang tersisa diminta untuk berlindung di rumah masing-masing, setelah kebakaran di BioLab, fasilitas kimia di Old Covington Road di Conyers itu terbakar.
"Harap tetap berada di dalam ruangan dan tutup jendela untuk meminimalkan paparan terhadap potensi bahaya," tulis Kantor Sheriff Rockdale County di Facebook.
Pejabat mengatakan jalan raya I-20 sepanjang 13 kilometer juga ditutup akibat insiden ini,New York Times melaporkan.
Para pejabat mengatakan bahwa kebakaran terjadi di pabrik tersebut untuk ketiga kalinya dalam tujuh tahun.
Baca juga: 18 Personel Bakamla Sudah Beri Keterangan terkait Kebakaran Gedung, Kerugian Belum Bisa Dipastikan
"Kebakaran di atap menyebabkan sistem penyiram bercampur dengan bahan kimia yang bereaksi terhadap air di pabrik," kata Kepala Pemadam Kebakaran Rockdale County Marian McDaniel dalam konferensi pers Minggu malam.
Sebelumnya ia mengatakan bahwa kepala penyiram tidak berfungsi.
Menurut situs web perusahaan, BioLab "adalah divisi perawatan air kolam renang dan spa dari KIK Consumer Product.
Perusahaan tersebut berkantor pusat di Lawrenceville.
Para pejabat menciptakan zona evakuasi untuk sebagian besar Conyers karena kebakaran.
"Seperti yang Anda lihat, jalan antarnegara bagian itu macet,"
"Kami bekerja sama dengan Patroli Negara Bagian Georgia dan Departemen Keamanan Publik Georgia untuk membantu mengendalikan lalu lintas," kata sheriff.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)