News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Imam Besar Al-Azhar Kecam Kemunafikan Dunia Terhadap Israel, Sebut Istilah Skizofrenia Politik

Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelayat Lebanon membawa jenazah selama pemakaman di kota selatan Sidon pada 30 September 2024, untuk para korban serangan Israel di Ain El Delb. - Lebanon mengatakan 24 orang tewas pada 29 September, dalam serangan Israel di Ain El Delb dekat kota utama selatan Sidon, yang terbaru dalam seminggu pengeboman intensif. (Photo by Mahmoud ZAYYAT / AFP)

Imam Besar Al-Azhar Kecam Kemunafikan Dunia Terhadap Israel, Sebut Istilah Skizofrenia Politik

TRIBUNNEWS.COM- Imam Besar Universitas Al-Azhar Mesir, Sheikh Ahmed Al-Tayeb, mengkritik kekuatan dunia atas kebisuan dan kemunafikan mereka terhadap perang Israel yang menghancurkan terhadap Lebanon dan Jalur Gaza.

Perang tersebut yang telah merenggut puluhan ribu nyawa dan menggambarkannya sebagai "skizofrenia politik".

Hal ini terjadi selama pertemuan dengan Presiden Persekutuan Gereja-gereja Injili Timur Tengah, Pendeta Andre Zaki, dan delegasi dari Dewan Gereja-gereja Afrika Selatan dan gereja-gereja Amerika.

Al-Tayeb mengatakan ciri paling menonjol dari “skizofrenia politik” ini adalah kemunafikan global yang dilakukan oleh negara-negara besar yang menuntut diakhirinya agresi Israel terhadap Gaza sambil terus menyediakan senjata bagi Tel Aviv untuk membunuh lebih banyak orang tak bersalah.

Ia menunjukkan bahwa politisi yang mempraktikkan kemunafikan global ini tidak ingin mencapai perdamaian yang adil, atau mendukung yang tertindas di Gaza dan Lebanon, menekankan bahwa mereka telah kehilangan kompas moral dan moralitas mereka.

Dunia modern, tambahnya, sedang mencoba untuk mengecualikan agama-agama samawi dan menjauhkannya dari kehidupan sehari-hari serta menyalahkan dunia Arab dan Islam karena tidak mempersiapkan diri menghadapi tantangan-tantangan kontemporer ini, dan sebaliknya menjadi sibuk dengan tantangan-tantangan sektarian dan pertikaian.

“Jika rakyat Palestina dan Lebanon mampu memiliki satu persen dari apa yang dimiliki oleh entitas Zionis dalam bentuk persenjataan dan peralatan, penjajah ini tidak akan berani memperlakukan mereka dengan cara yang tidak manusiawi seperti ini!” imbuhnya.

 

SUMBER: MIDDLE EAST MONITOR

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini