Sementara PFEP di atas tanah hanya menampung beberapa ratus sentrifugal.
Tapi Iran menggunakannya untuk memperkaya uranium hingga tingkat 60 persen.
Para diplomat yang mengetahui fasilitas Natanz menyebut FEP berada sekitar tiga lantai di bawah tanah.
2. Fordow
Pabrik Pengayaan Bahan Bakar Fordow (FFEP) adalah pabrik pengayaan percontohan kedua Iran (yang pertama adalah Pabrik Pengayaan Bahan Bakar Percontohan di Natanz), dikutip dari The Nuclear Threat Initiative.
Fordow merupakan situs pengayaan yang digali di gunung, dan dianggap lebih terlindungi dari potensi pengeboman daripada FEP.
Kesepakatan Nuklir 2015 melarang Iran untuk melakukan pengayaan uranium di Fordow.
Iran kini memiliki lebih dari sekitar 1.000 sentrifugal yang beroperasi di sana, sebagian kecil di antaranya adalah mesin IR-6 canggih yang melakukan pengayaan hingga 60 persen.
Selain itu, Iran baru-baru ini menggandakan jumlah sentrifugal yang dipasang di Fordow, dengan semua yang baru adalah mesin IR-6.
3. Khondab
Iran memiliki Reaktor Air Berat yang sebagian sudah dibangun.
Awalnya disebut Arak, fasilitas reaktor itu kini diberi nama Khondab.
Reaktor Air Berat menimbulkan risiko proliferasi nuklir karena dapat dengan mudah menghasilkan plutonium yang dapat digunakan untuk membuat inti atom.
4. Isfahan
Iran memiliki pusat teknologi nuklir besar di pinggir Isfahan, kota terbesar kedua setelah Ibu Kota Teheran.
Di Isfahan terdapat Pabrik Fabrikasi Pelat Bahan Bakar (FPFF) dan fasilitas konversi uranium (UCF), yang dapat memproses uranium menjadi uranium heksafluorida yang dimasukkan ke dalam sentrifugal.
Di Isfahan, terdapat peralatan untuk membuat logam uranium. Proses ini dianggap sangat sensitif, karena termasuk dalam tahapan yang digunakan untuk merancang inti bom nuklir.
5. Bushehr
Bushehr adalah satu-satunya pembangkit listrik tenaga nuklir Iran yang beroperasi di pantai Teluk, menggunakan bahan bakar Rusia yang kemudian diambil kembali oleh Rusia sehingga mengurangi risiko proliferasi.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)