TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Senin, 7 Oktober 2024 lalu, adalah tepat satu tahun genosida Israel terhadap rakyat Palestina yang dilakukan sejak 7 Oktober 2023.
Palestina terus berjuang di bawah ancaman dan penindasan selama lebih dari 76 tahun, dan korban dalam setahun terakhir justru semakin meningkat hingga merambah.
Data terbaru dari Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS) yang diakses Selasa (8/10/2024), menyebutkan sebanyak 42.652 jiwa meninggal, lebih dari 103.053 terluka, dan dua juta orang terpaksa mengungsi.
Kerusakan infrastruktur juga meluas dengan 38.400 rumah hancur, 59 fasilitas kesehatan rusak, 610 tempat ibadah dan 456 fasilitas pendidikan yang hancur.
Nahdlatul Ulama (NU) tidak tinggal diam namun berkomitmen untuk terus menunjukkan kepedulian dalam membantu rakyat Palestina.
Melalui NU Care-Lazisnu dan stakeholder terkait, NU menyalurkan berbagai bantuan untuk rakyat Palestina.
Direktur Eksekutif NU Care-Lazisnu, Qohari Cholil menyatakan bahwa sejak awal serangan Israel 7 Oktober 2023, NU Care-Lazisnu telah mengirimkan bantuan yang menjangkau ke hampir semua titik di Palestina; Jabalia, Gaza Utara, Khan Younis, Gaza Selatan, Yerusalem, hingga Tepi Barat.
“Sejauh ini, total bantuan yang disalurkan NU Care-Lazisnu untuk Palestina sudah mencapai lebih dari Rp15 miliar,” jelas Qohari, Rabu (9/10/2024).
Dalam aksi kemanusiaan untuk Palestina, NU Care-LAZISNU menerima amanah dari masyarakat, NU Care-Lazisnu sedunia, dan berbagai lembaga seperti Kementerian Agama RI, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenag RI, YBM PLN, MTT, Paragon Corp, NU Online Super App, Muslimat NU.
Bantuan tersebut disalurkan melalui kerja sama dengan mitra domestik dan internasional.
Bantuan paling awal dititipkan melalui Kemlu RI dan TNI Angkatan Laut.
Melalui TNI AL, NU Care-Lazisnu mengirimkan 306 selimut musim dingin seberat 1 ton, 5 tenda pleton, 500 selimut musim dingin, dan 500 kasur lipat.
Sedangkan melalui lembaga internasional, pendistribusian bantuan dilakukan melalui Althouri-Silwan Women Center (AWC) di Yerusalem, Gazze Destek Dernegi (GDD) Turki, Bayt Zakat wa as-Shadaqah (BZS) Al Azhar Mesir, dan Jordan Hashemite Charity Organization (JHCO) Yordania.
Persaudaraan kemanusiaan
Sementara itu, Direktur Program NU Care-Lazisnu PBNU, Syarifuddin menegaskan serangan Israel terhadap rakyat Palestina telah mencederai kemanusiaan. Ia menekankan pentingnya ukhuwah basyariah atau persaudaraan kemanusiaan, sebagai dasar bagi warga NU untuk terus mendukung Palestina.
“Kita sebagai warga bangsa, khususnya warga Nahdlatul Ulama, prihatin yang sedalam-dalamnya. Palestina adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia, maka sepatutnya sampai kapan pun kita harus memberikan dukungan agar Palestina merdeka,” tegasnya.
Menurutnya, genosida Israel terhadap Palestina adalah tragedi kemanusiaan yang luar biasa di tengah-tengah masyarakat modern yang beradab, yang menggaungkan humanisme dan hak asasi manusia.
“NU Care-Lazisnu atas dasar prinsip-prinsip Islam dan rasa kemanusiaan yang sudah ditanamkan oleh Nahdlatul Ulama dan Kiai Hasyim Asy’ari menggalang dukungan untuk Palestina. Selayaknya kita sebagai warga Nahdlatul Ulama harus memberikan dukungan penuh agar aspek kemanusiaan itu kita junjung tinggi bersama,” ucap Syarifuddin.
Penuhi kebutuhan dasar
Menurut Syarifuddin, bantuan dari masyarakat yang disalurkan melalui NU Care-Lazisnu difokuskan untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar dan kelompok-kelompok rentan, terutama perempuan, anak-anak, serta orang tua yang menjadi korban terbesar dari genosida ini.
Baca juga: Setahun Genosida di Gaza, AS Telah Gelontorkan Rp281 Triliun untuk Modali Perang Israel
“Dengan dasar ajaran Islam dan kemanusiaan yang dipegang kuat oleh Nahdlatul Ulama sejak didirikan oleh Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari, NU Care-Lazisnu terus menggalang bantuan dari masyarakat Indonesia untuk Palestina,” imbuh Syarifuddin.