News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Trump Salahkan Zelensky karena Memulai Perang dengan Rusia

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45, Donald Trump bertemu dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky di markasnya di Trump Tower di New York pada hari Jumat (27/9/2024). - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyalahkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky karena memicu perang dengan Rusia.

TRIBUNNEWS.COM - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menyalahkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky karena memicu perang dengan Rusia, The Guardian melaporkan.

Trump melontarkan pernyataan ini pada hari Kamis (18/2024) kemarin pada episode PBD Podcast hari Kamis (17/10/2024) dengan Patrick Bet-David.

Trump mengklaim Zelensky tidak hanya bertanggung jawab atas kegagalan mengakhiri perang tetapi juga atas pemicunya.

"Perang itu adalah sebuah kekalahan," kata Trump dikutip dari Al Mayadeen.

Kata-kata Trump tampaknya bukan pertanda baik untuk dukungan AS di masa mendatang bagi Ukraina, jika ia menang melawan Wakil Presiden Kamala Harris.

Calon Presiden dari Partai Republik tersebut sering mengkritik Zelensky selama kampanyenya karena tidak mengupayakan perdamaian dengan Moskow.

Presiden AS ke-45 itu pernah menyebut Zelensky sebagai 'sales terhebat di Bumi' karena berhasil meraup miliaran bantuan militer AS sejak perang dimulai.

Trump menyatakan bahwa Ukraina mungkin perlu menyerahkan sebagian wilayahnya untuk mencapai kesepakatan damaiā€”sebuah gagasan yang dianggap Kyiv tidak dapat diterima.

Trump mengklaim ia dapat menyelesaikan konflik tersebut sebelum menjabat pada bulan Januari, tetapi ia belum menjelaskan caranya.

Reaksi Rusia

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada hari Kamis (17/10/2024), mengemukakan bahwa inti dari "Victory Plan" Zelensky adalah untuk memformalkan keterlibatan langsung NATO dalam konflik di Ukraina.

"Itu tindakan yang picik, gegabah, dan tidak logis dalam situasinya," kata Peskov.

Baca juga: Zelensky Ancam Gunakan Nuklir jika Tak Diberi Keanggotaan NATO, Sesalkan Sejarah ke Rusia

Peskov menggambarkan inisiatif Zelensky sebagai rencana untuk eskalasi lebih lanjut daripada perdamaian yang bertujuan membawa situasi ke ambang tabrakan Rusia-NATO.

Mengomentari reaksi Barat terhadap rencana Presiden Ukraina, Peskov mengatakan tampak jelas negara-negara Barat tidak senang dengan rencana penyelesaian tersebut.

Kyiv berada di bawah tekanan besar untuk membuat strategi keluar karena pasukan Ukraina menderita banyak korban dan Moskow meningkatkan perolehannya.

Sementara itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova mengungkapkan bahwa rencana tersebut dapat menyebabkan masalah lebih lanjut bagi Ukraina.

"Zelensky mendorong anggota NATO ke arah konflik langsung dengan negara kami," ungkap Zakharova.

Victory Plan Zelensky

Dikutip dari BBC, Victory Plan yang diuraikan Zelensky terdiri dari lima poin utama. Apa saja?

  1. Mengundang Ukraina untuk bergabung dengan aliansi militer NATO.
  2. Penguatan pertahanan Ukraina terhadap pasukan Rusia, termasuk memperoleh izin dari sekutu untuk menggunakan senjata jarak jauh mereka di wilayah Rusia, dan kelanjutan operasi militer Ukraina di wilayah Rusia untuk menghindari terciptanya "zona penyangga" di Ukraina.
  3. Penahanan Rusia melalui paket pencegahan strategis non-nuklir yang dikerahkan di tanah Ukraina.
  4. Perlindungan bersama oleh AS dan Uni Eropa atas sumber daya alam penting Ukraina dan penggunaan bersama potensi ekonominya.
  5. Hanya untuk periode pasca perang: mengganti beberapa pasukan AS yang ditempatkan di seluruh Eropa dengan tentara Ukraina.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini