News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pentagon: 10.000 Pasukan Korea Utara Sudah di Rusia, Bakal Berperang Dalam Skala Penuh

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Pasukan Korea Utara diduga telah dikerahkan ke Rusia



TRIBUNNEWS.COM -- Amerika Serikat akhirnya buka suara mengenai keberadaan pasukan Korea Utara dikerahkan ke Rusia.

Departemen Pertahanan AS atau Pentagon mengungkap bahwa sekitar 10.000 pasukan Pyongyang telah sampai di Rusia.

Oleh pemimpin Korut Kim Jong Un, para serdadunya akan dikerahkan untuk berperang melawan Ukraina.

Baca juga: Selidovo dan Gornyak Telah Direbut Rusia, Toretsk Tinggal Sepertiga

Saat ini mereka sedang menjalani pelatihan dan belajar bahasa Rusia, akan tetapi diyakini sebagian kecil telah berperang.

Wakil Juru Bicara Pentagon Sabrina Singh  mengatakan, sebagian dari mereka telah dikerahkan ke Kursk dalam upayanya mengusir pasukan Ukraina.

"Beberapa tentara Korea Utara telah bergerak mendekati Ukraina," kata Sabrina Singh dikutip dari Ukrinform, Selasa (29/10/2024). 

Menurutnya, pasukan Korut tersebut diyakini sedang menuju wilayah perbatasan Kursk, tempat Rusia telah berjuang untuk memukul mundur serangan Ukraina.

Ia mengatakan, dalam beberapa  pekan ke depan bakalan terjadi pengerahan pasukan skala penuh dan terlibat dalam peperangan.

Meski Rusia dan Korut membantah pengerahan pasukan tersebut, namun kerja sama kedua negara tersebut memungkinkan keduanya bisa saling mengerahkan pasukan untuk membantu negara lainnya jika diserang oleh musuh.

Baca juga: Putin Tuduh Perwira NATO Operasikan Senjata Canggih di Ukraina, Curiga Rusia akan Diserang

Dikirim ke Kursk Gunakan Truk Sipil

Intelijen Pertahanan Ukraina (DIU) melaporkan pasukan Korut tersebut sempat dihentikan oleh polisi Rusia yang berjaga-jaga di jalan raya Kursk-Voronezh.

Media Ukrainska Pravda melaporkan, pada Minggu (27/10/2024) pasukan Korut dikerahkan ke Kursk.

Namun dalam perjalanan menuju garis depan, mereka yang diangkut menggunakan truk LamAZ dengan pelat sipil justru dihentikan oleh polisi Rusia.

"Pengemudi yang membawa bala bantuan Korea Utara di trailer tersebut tidak memiliki perintah tempur yang tepat," demikian tulis media asal Kiev itu.

DIU menjelaskan, dalam penyadapan rahasia tersebut perwira Brigade Infanteri Angkatan Laut Pengawal ke-810 dari pasukan pendudukan Rusia, yang akan menerima bala bantuan Korea Utara.

Sang perwira mencoba memastikan apakah truk yang dihentikan tersebut ada dalam neraca mereka dan mengapa pengemudi tersebut tidak memiliki dokumen yang diperlukan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini