TRIBUNNEWS.COM -- Amerika Serikat akhirnya buka suara mengenai keberadaan pasukan Korea Utara dikerahkan ke Rusia.
Departemen Pertahanan AS atau Pentagon mengungkap bahwa sekitar 10.000 pasukan Pyongyang telah sampai di Rusia.
Oleh pemimpin Korut Kim Jong Un, para serdadunya akan dikerahkan untuk berperang melawan Ukraina.
Baca juga: Selidovo dan Gornyak Telah Direbut Rusia, Toretsk Tinggal Sepertiga
Saat ini mereka sedang menjalani pelatihan dan belajar bahasa Rusia, akan tetapi diyakini sebagian kecil telah berperang.
Wakil Juru Bicara Pentagon Sabrina Singh mengatakan, sebagian dari mereka telah dikerahkan ke Kursk dalam upayanya mengusir pasukan Ukraina.
"Beberapa tentara Korea Utara telah bergerak mendekati Ukraina," kata Sabrina Singh dikutip dari Ukrinform, Selasa (29/10/2024).
Menurutnya, pasukan Korut tersebut diyakini sedang menuju wilayah perbatasan Kursk, tempat Rusia telah berjuang untuk memukul mundur serangan Ukraina.
Ia mengatakan, dalam beberapa pekan ke depan bakalan terjadi pengerahan pasukan skala penuh dan terlibat dalam peperangan.
Meski Rusia dan Korut membantah pengerahan pasukan tersebut, namun kerja sama kedua negara tersebut memungkinkan keduanya bisa saling mengerahkan pasukan untuk membantu negara lainnya jika diserang oleh musuh.
Baca juga: Putin Tuduh Perwira NATO Operasikan Senjata Canggih di Ukraina, Curiga Rusia akan Diserang
Dikirim ke Kursk Gunakan Truk Sipil
Intelijen Pertahanan Ukraina (DIU) melaporkan pasukan Korut tersebut sempat dihentikan oleh polisi Rusia yang berjaga-jaga di jalan raya Kursk-Voronezh.
Media Ukrainska Pravda melaporkan, pada Minggu (27/10/2024) pasukan Korut dikerahkan ke Kursk.
Namun dalam perjalanan menuju garis depan, mereka yang diangkut menggunakan truk LamAZ dengan pelat sipil justru dihentikan oleh polisi Rusia.
"Pengemudi yang membawa bala bantuan Korea Utara di trailer tersebut tidak memiliki perintah tempur yang tepat," demikian tulis media asal Kiev itu.
DIU menjelaskan, dalam penyadapan rahasia tersebut perwira Brigade Infanteri Angkatan Laut Pengawal ke-810 dari pasukan pendudukan Rusia, yang akan menerima bala bantuan Korea Utara.
Sang perwira mencoba memastikan apakah truk yang dihentikan tersebut ada dalam neraca mereka dan mengapa pengemudi tersebut tidak memiliki dokumen yang diperlukan.