News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Korea Utara Siap Dukung Rusia hingga Menang Perang di Ukraina, Sebut Itu Perjuangan Suci

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin menyambut pemimpin Korea Utara Kim Jong Un di pelabuhan Vladivostok di timur jauh Rusia pada 25 April 2019.

TRIBUNNEWS.COM - Korea Utara kembali menyatakan dukungan untuk Rusia hingga mencapai kemenangan dalam perang di Ukraina.

"Kami memastikan hingga hari kemenangan, kami akan berdiri teguh di samping kawan-kawan Rusia kami," kata Menteri Luar Negeri Korea Utara, Choe Son Hui, kepada rekannya Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, di Moskow pada Jumat (1/11/2024) hari ini.

Choe Son Hui memuji hubungan persahabatan Korea Utara dengan Rusia.

"Hubungan persahabatan tradisional kita yang telah teruji oleh sejarah, hari ini... meningkat ke tingkat baru hubungan persahabatan militer yang tak terkalahkan," katanya.

Ia juga memuji peran yang dimainkan oleh pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

"Kami tidak ragu di bawah kepemimpinan bijaksana Putin, tentara dan rakyat Rusia akan meraih kemenangan besar dalam perjuangan suci mereka untuk melindungi hak kedaulatan dan kepentingan keamanan negara mereka," kata Choe Son Hui.

Ia menegaskan kedua negara perlu memperdalam hubungan bilateral terutama merujuk pada perjanjian kemitraan strategis yang ditandatangani oleh Kim Jong Un dan Putin pada 19 Juni lalu.

"Kami perlu terus memperdalam hubungan mereka berdasarkan perjanjian yang ditandatangani oleh para pemimpin mereka pada bulan Juni, yang mencakup klausul pertahanan bersama," katanya, seperti diberitakan Reuters.

Sementara itu, Sergei Lavrov menyambutnya dengan berbicara tentang hubungan yang sangat dekat antara militer Korea Utara dan Rusia.

Ia mengatakan hal ini memungkinkan mereka untuk menyelesaikan tugas keamanan penting bersama-sama.

"Kami sangat berterima kasih kepada teman-teman Korea Utara kami atas posisi berprinsip mereka terkait peristiwa yang kini terjadi di Ukraina sebagai akibat dari tindakan Barat yang memajukan NATO ke timur dan mendorong rezim rasis yang terang-terangan untuk memusnahkan semua yang berbau Rusia," kata Sergei Lavrov.

Baca juga: Selain Korea Utara, Rusia dan Iran Akan Tandatangani Perjanjian Kemitraan Strategis

"Kontak yang sangat erat telah terjalin antara militer kedua negara dan di sepanjang garis dinas keamanan - ini juga memungkinkan kita untuk menyelesaikan tugas-tugas praktis yang signifikan dan penting bagi keamanan warga negara kita dan Anda," lanjutnya.

AS dan NATO Tuduh Korea Utara Kirim Tentara ke Rusia

Pada hari ini, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken, mengatakan setidaknya 8.000 dari 10.000 tentara Korea Utara ditempatkan di Kursk, wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina.

Antony Blinken memperkirakan mereka akan bertempur melawan Ukraina dalam beberapa hari mendatang.

Sebelumnya, NATO mengonfirmasi tentara Korea Utara telah dikirim untuk membantu Rusia dalam perangnya di Ukraina.

"Hari ini, saya dapat mengonfirmasi bahwa pasukan Korea Utara telah dikirim ke Rusia, dan bahwa unit militer Korea Utara telah dikerahkan ke wilayah Kursk (perbatasan Rusia)," kata Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte kepada wartawan, Senin (28/10/2024), dikutip dari laman NATO.

Sementara itu Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan Ukraina dan Korea Selatan yang terlibat ketegangan dengan Korea Utara, telah sepakat untuk saling bertukar informasi intelijen terkait posisi tentara Korea Utara di Rusia.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini