TRIBUNNEWS.COM - Dalam semangat Hari Santri Nasional, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Suriah menggelar webinar dengan tema “Moderat dalam Berprinsip, Rabbaniyah dalam Berperilaku” pada Kamis, 31 Oktober 2024.
Acara yang diadakan secara daring melalui Zoom dan disiarkan langsung di kanal YouTube Langitan TV ini berlangsung mulai pukul 15.00 hingga 16.30 Waktu Suriah atau pukul 19.00 hingga 20.30 WIB.
Webinar ini menarik antusiasme besar dari peserta yang terdiri dari santri dan masyarakat umum yang bergabung untuk memperingati momen penuh makna ini.
Hari Santri Nasional yang diperingati setiap 22 Oktober merupakan simbol perjuangan dan dedikasi santri dalam membela bangsa dan agama.
PCINU Suriah menyelenggarakan acara ini sebagai apresiasi terhadap kontribusi santri dalam mempertahankan nilai-nilai luhur keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan.
Melalui tema yang diusung, “Moderat dalam Berprinsip, Rabbaniyah dalam Berperilaku,” PCINU Suriah mengajak para santri untuk memahami pentingnya menjaga keseimbangan antara prinsip keagamaan dan kehidupan sosial, serta mengedepankan nilai-nilai moderasi dalam menghadapi perbedaan dan tantangan zaman.
Acara ini dibuka oleh moderator, Saudara Achmad Darnafis Ladduny, yang merupakan anggota LDNU PCINU Suriah.
Setelah pembukaan, acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Saudara Mujahid Zinky, yang mengawali suasana penuh hikmah dan khidmat.
Ketua PCINU Suriah, Iskandar Dzulkarnain, turut menyampaikan sambutannya dengan mengingatkan esensi Hari Santri.
“Hari Santri tidak hanya diperingati dengan acara euforia semata, tetapi menjadi momen untuk menanamkan kembali spirit dan nilai-nilai perjuangan santri,” ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya mengingat Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 yang digagas oleh Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari, sebagai panggilan untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan.
Webinar ini menghadirkan narasumber utama Syekh Dr. Abdussalam Rojih, seorang ulama terkemuka dan Wakil Rektor Mujamma’ Syekh Ahmad Kaftaro di Universitas Biladus-Syam, Damaskus.
Dalam pemaparannya, Syekh Abdussalam menekankan perlunya prinsip moderasi dalam menghadapi ekstrimisme yang tak terhindarkan di dunia.
“Cara kita berinteraksi dengan mereka yang berbeda adalah dengan sikap yang moderat, lemah lembut, dan menggunakan kata-kata yang baik, atau mau’idzoh hasanah,” jelasnya, yang disambut dengan perhatian penuh dari para peserta.
PCINU Suriah juga memberikan fasilitas penerjemah untuk mendukung peserta yang tidak menggunakan bahasa Arab, yang kali ini dipandu oleh Saudara Fajrul Izzat Rusydi, anggota Syuriah PCINU Suriah.
Hal ini mendapat apresiasi positif dari para peserta yang merasa lebih terbantu dalam memahami materi yang disampaikan.
Acara yang dihadiri 72 peserta di Zoom ini juga disaksikan oleh puluhan pemirsa di kanal Langitan TV.
Selain itu, webinar ini merupakan yang pertama dari rangkaian empat webinar menuju puncak perayaan Hari Santri Nasional pada 15 November 2024.
Melalui kegiatan ini, PCINU Suriah juga bertujuan untuk memperkenalkan para masyayikh Suriah kepada masyarakat Indonesia, serta menghubungkan para santri dengan isu-isu kritis nasional yang memiliki keterkaitan dengan dinamika diskursus internasional, dengan visi besar Indonesia Emas 2045.
Sebagai penutup acara, Syekh Dr. Abdussalam Rojih menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya webinar ini dan berharap agar Nahdlatul Ulama (NU) terus menjadi wadah bagi santri-santri yang nantinya akan menjadi ulama-ulama besar yang mampu menciptakan Indonesia yang “baldatun thoyyibatun wa robbun ghofuur.”
Di akhir sesi, beliau mengucapkan selamat Hari Santri Nasional 2024, dengan doa agar spirit Hari Santri tetap hidup dalam hati setiap santri dan umat Muslim.
(Muhammad Setia, Nahdliyin PCINU Suriah)