Kalau Trump Kalah Bisa Rusuh
Peter Simi, seorang profesor sosiologi di Universitas Chapman di California yang telah meneliti ancaman terhadap pejabat publik, mengatakan skenario terburuk adalah Donald Trump kalah di Pilpres AS dan tidak mengakui kekalahan.
Daripada mengulangi serangan terhadap Gedung Capitol AS oleh pendukung Trump pada tahun 2021, ia mengatakan konflik dapat menjadi "peristiwa yang tersebar dan menyebar ke berbagai lokasi" yang akan lebih sulit diatasi oleh penegak hukum.
Tindakan pencegahan dilakukan.
Pemerintah negara bagian Oregon dan Washington mengatakan mereka telah mengaktifkan Garda Nasional.
Beberapa jendela etalase toko di Washington, DC dan tempat lain telah ditutup dengan kayu lapis.
Hasil Survei Selisih Tipis
Dua capres AS yakni Kamala Harris dan Donald Trump bersaing ketat di tujuh negara bagian yang menjadi medan pertarungan, dua hari sebelum hari pemungutan suara 5 November.
Hal ini tampak dari hasil jajak pendapat terakhir New York Times/Sienna College.
Jajak pendapat itu menunjukkan bahwa Wakil Presiden Harris unggul tipis di Nevada, North Carolina dan Wisconsin. Sementara mantan Presiden Trump unggul tipis di Arizona.
Keduanya bersaing ketat di Michigan, Georgia dan Pennsylvania.
Jajak pendapat New York Times/Sienna College ini mensurvei 7.879 calon pemilih di tujuh negara bagian tersebut dari 24 Oktober hingga 2 November.
Di ketujuh negara bagian tersebut, margin error hasil jajak pendapat itu adalah 3,5 persen.
Sekitar 40% responden telah memberikan suara dan Harris memimpin di antara para pemilih tersebut dengan 8 poin persentase.