TRIBUNNEWS.COM -- Pemilihan Presiden Amerika Serikat 2024 disebut-sebut sebagai pemilihan dengan biaya kampanye termahal di dunia saat ini.
Donald Trump disebut memenangkan pemilihan presiden negara yang disebut-sebut sebagai terkuat di dunia tersebut.
Financial Times menyebutkan dua kandidat yaitu Donald Trump dari Partai Republik dan Kalama Harris dari Partai Demokrat mengeluarkan dana tidak kurang dari 3,5 miliar dolar AS atau setara Rp 55,41 triliun.
Bahkan, pemantau keuangan politik nonpartisan OpenSecrets melaporkan kedua kandidat menghabiskan dana sebesar 5,5 miliar dolar AS atau Rp 87 triliun.
Baca juga: Trump Menang Pilpres, Pasar Saham Hingga Aset Kripto Rebound
Media AS tersebut mengklaim bahwa pilpres 2024 ini menjadi pemilihan dengan dana terbesar yang ada saat ini.
Kandidat dari petahana, Partai Demokrat yaitu Kamala Harris disebut merogoh kocek lebih besar ketimbang Trump.
Kubu Harris disebut telah menyiapkan dana lebih dari 2,3 miliar AS atau setara Rp 36,41 triliun dan tersisa 400 juta dolar AS.
Sementara Trump, pada gilirannya, menyiapkan 1,8 miliar atau Rp 28,49 triliun dan menghabiskan 1,6 miliar AS atau Rp 25 triliun.
Sebagian besar uang dari kedua belah pihak digunakan untuk media dan iklan.
Trump yang menjabat sebagai Presiden AS pada 2016-2020 tersebut menggunakan dana sebesar 100 juta dolar AS atau 14 persen dari dana kampanyenya untuk biaya pengacara, di mana ia sempat tersandung beberapakasus hukum.
Kampanye pemilihan kandidat presiden AS dibiayai dari dana pribadi dan partai, sumbangan individu, dan dana yang dikumpulkan melalui komite aksi politik.
Baca juga: Rusia Bantah Ikut Campur dalam Pilpres AS 2024, Moskow: FBI Memfitnah Kami
Financial Times mengungkapkan, Harris mengumpulkan lebih banyak dana daripada Trump dengan selisih 500 juta dolar AS.
Masuknya Harris ke dalam persaingan pada tanggal 21 Juli menggemparkan Demokrat, yang sebelumnya merasa cemas dengan ketajaman Joe Biden dan putus asa dengan jajak pendapat yang menunjukkan presiden berusia 81 tahun itu kalah dari Trump.
Hal itu terjadi tepat setelah Trump selamat dari upaya pembunuhan pada tanggal 13 Juli. Beberapa minggu kemudian, kedua calon presiden mengadakan debat tunggal mereka pada tanggal 10 September.
Secara keseluruhan, kampanye Harris dan kelompok afiliasinya mampu menarik lebih banyak sumbangan dalam periode ini, mengumpulkan 870 juta dolar AS, dibandingkan dengan Trump yang mengumpulkan 366 juta dolar AS.
Dukungan untuk Trump dari para penyumbang di bawah 200 dolar AS berjumlah 2,7 juta donatur. Namun sebagai pengusaha besar, ia memiliki uang yang cukup banyak sehingga bisa membiayai sendiri kampanyenya.
Sementara Kamala Harris yang sebelumnya jadi kandidat wapres dan naik setelah capres Joe Bidenn mengundurkan diri telah mengumpulkan dana sebesar 1,68 miliar dolar AS.
Wakil presiden juga menerima lebih dari 400.000 sumbangan ketika ia secara resmi menerima pencalonan di Konvensi Nasional Demokrat pada tanggal 22 Agustus, dan setidaknya 500.000 lebih setelah ia memilih Tim Walz sebagai pasangannya pada tanggal 6 Agustus.