News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Palestina Vs Israel

Militer Israel Izinkan 231 Pasien dan Perawat Tinggalkan Gaza untuk Berobat di Luar Negeri

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Akses ke Gaza di jalur penyeberangan Kerem Shalom. Badan militer yang bertanggung jawab untuk urusan warga sipil di Gaza, COGAT pada Rabu (6/11/2024) mengatakan bahwa mereka meninggalkan Jalur Gaza melalui perlintasan perbatasan Kerem Shalom dengan Israel.

TRIBUNNEWS.COM - Militer Israel mengizinkan 231 pasien dan perawat meninggalkan Gaza untuk berobat di luar negeri.

Operasi tersebut dikoordinasikan dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Uni Eropa (UE) dan UEA yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel pada tahun 2020.

Badan militer yang bertanggung jawab untuk urusan warga sipil di Gaza, COGAT pada Rabu (6/11/2024) mengatakan bahwa mereka meninggalkan Jalur Gaza melalui perlintasan perbatasan Kerem Shalom dengan Israel.

COGAT mengatakan 78 pasien dan 132 perawat mereka pergi menuju Uni Emirat Arab (UEA).

Enam pasien serta 15 perawat lainnya pergi menuju Rumania.

Pada Selasa (5/11/2024), Dr. Rik Peeperkorn, perwakilan WHO untuk Wilayah Pendudukan Palestina, mengatakan, badan kesehatan PBB membantu mengoordinasikan evakuasi itu berdasarkan daftar kandidat prioritas yang disusun oleh Kementerian Kesehatan di Gaza.

“Para pasien itu merupakan campuran dari pasien trauma, juga penyakit kronis,"

"Kami juga melakukan evakuasi medis banyak pasien kanker,” kata Peeperkorn.

Israa al-Halabi, yang putranya, Abdel-Moneim, terkena pecahan peluru, dengan penuh semangat menunggu evakuasi di bangsal rumah sakit di Rafah pada Selasa.

Ia dan putranya akan pergi ke UEA sehingga Abdel-Moneim dapat memperoleh perawatan untuk luka bakar dan kakinya yang diamputasi.

Baca juga: Kepada AS, Israel Janji Buka Penyeberangan Tambahan untuk Pengiriman Bantuan ke Gaza

Khitam Darwish dan putranya, Ali Darwish, juga siap berangkat. Ali, yang menderita autisme, mengalami cedera mata dan hemiplegia serta luka bakar di punggung.

Israel telah mengontrol semua perlintasan perbatasan di Gaza sejak menginvasi kota di bagian selatan, Rafah, di perbatasan dengan Mesir, pada Mei lalu.

Perang Israel-Hamas, yang kini memasuki tahun kedua, telah menghancurkan sistem kesehatan Gaza, dengan kurang dari separuh rumah sakit di wilayah tersebut hanya berfungsi sebagian.

Ribuan orang masih berada dalam daftar tunggu untuk meninggalkan Gaza.

Peeperkorn mengatakan, “WHO memperkirakan antara 12.000 hingga 14.000 pasien kritis harus dievakuasi keluar Gaza untuk mendapatkan perawatan yang tepat dan pengobatan yang patut mereka dapatkan.”

Perang Israel-Hamas

  • Serangan Israel terhadap Gaza terus berlanjut, termasuk di lingkungan Daraj di Kota Gaza, di mana sedikitnya sembilan orang tewas setelah jet tempur mengebom sebuah rumah.
  • Polisi Israel mengatakan mereka menembak pengemudi kendaraan yang mereka tuduh mencoba melakukan serangan serudukan di kamp pengungsi Shu'fat, sebelah utara Yerusalem Timur yang diduduki.
  • Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan 10 warga Israel terluka setelah konfrontasi kekerasan meletus antara penggemar sepak bola di Amsterdam ketika pendukung Maccabi Tel Aviv difilmkan sedang menurunkan bendera Palestina di ibu kota Belanda.
  • Militer Israel mengatakan akan mengambil tindakan terhadap seorang tentara yang terekam menembakkan peluncur granat otomatis di Gaza untuk merayakan kemenangan Donald Trump dalam pemilu AS.
  • Prancis menuduh Israel merusak hubungan bilateral setelah pasukan Israel memasuki tempat suci di bawah pemerintahan Prancis di Yerusalem Timur yang diduduki dan sempat menahan dua pejabat Prancis dengan status diplomatik.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini