TRIBUNNEWS.COM -- Rencana menjaring ikan nelayan Norwegia ini gagal total setelah yang mereka jaring bukan ikan.
Jaring kapal kapal bernama Oygutt tersebut justri menyangkut sebuah kapal selam milik Amerika Serikat dengan tenaga nuklir.
Kapten Harald Engen yang mengemudikan kapal ikan tersebut memang sering mencari ikan di wilayah Norwegia utara, lokasi peristiwa tersebut terjadi.
Baca juga: Pasukan Rusia Secara Bergelombang ke Kurakhovo, Benteng Ukraina Tinggal 6 KM Lagi
Saat itu pada hari Senin (11/11/2024) Engen telah berhasil menjaring sebanyak 200 kuintal ikan halibut.
Namun hasil tersebut tidak membuatnya puas, ia tidak pulang kemarkasnya di Tromso, ia pun kembali memasang jaring di wilayah itu lagi.
Namun bukannya ikan yang menabrak jaring, sebuah kapal selam nuklir berbobot 7.800 ton pengangkut rudal.
Engen akhirnya mengetahui kejadian tersebut setelah dikasih tahu oleh penjaga pantai.
Ditabrak kapal selam tersebut tentu jaring ikan kapal tersebut mengalami rusak parah dan tidak bisa diselamatkan.
Hal itulah yang tidak membuat Engen sedih, iamalah terkagum-kagum dengan peristiwa tersebut.
“Kami sedang dalam perjalanan kembali ke peternakan ikan di Sommaroya ketika kami dipanggil oleh Penjaga Pantai,” kata Engen kepada penyiar Norwegia NRK.
“Sebuah kapal selam telah masuk ke jaring ikan halibut kami, dan menyeretnya sejauh dua mil laut ke utara ke laut.”
Baca juga: Ibu Kota Ukraina Diberondong Rudal Antipesawat hingga Drone Shahed oleh Rusia
Yang tersisa dari peralatan mahal itu hanyalah pelampung. “Jaring itu ada di dasar laut,” tambah Engen, 22 tahun. “Jaring itu hilang, dan kami mungkin tidak akan pernah menemukannya lagi.”
Juru bicara Penjaga Pantai Kenneth Dahl mengonfirmasi kepada NRK bahwa kapal tersebut telah berhadapan dengan sebuah kapal selam.
ditenagai oleh reaktor nuklir dan dipersenjatai dengan rudal jelajah, kata media Norwegia.
Kapal itu mengunjungi Tromso sebagai bagian dari inisiatif untuk "mencegah dan mempertahankan lingkungan keamanan yang semakin kompleks di High North," kata Angkatan Laut AS dalam sebuah pernyataan.
Baling-baling kapal selam sepanjang 115 meter itu tersangkut di jaring Engen pada hari Senin, tetapi butuh beberapa hari bagi media Norwegia dan Angkatan Laut AS untuk mengakui apa yang terjadi.
Seorang juru bicara Armada ke-6 AS, Letnan Pierson Hawkins, mengatakan kepada Business Insider bahwa insiden itu sedang diselidiki, dan tidak akan mengonfirmasi nama kapal yang terlibat.
"Saya pernah mendengar kapal lain melewati batas jaring, tetapi tidak ada seorang pun di sini yang pernah mendengar kapal selam melakukan itu," kata Engen kepada NRK, mengakui bahwa itu akan menjadi cerita yang cukup menarik di pub desa.
Meskipun ia tidak menaruh dendam kepada Amerika, Engen mengatakan ia berharap peralatan mahal itu dapat diganti.
Ia mungkin harus mengurus beberapa dokumen terlebih dahulu. Menurut Hawkins, "ketika AS bertanggung jawab atas kerusakan peralatan sipil, ada proses klaim untuk mengganti biaya."
Norwegia adalah salah satu anggota pendiri NATO, dan berbatasan dengan Rusia di Kutub Utara. AS telah berulang kali mengirim kapal angkatan laut ke daerah itu, seolah-olah sebagai tanggapan atas aktivitas armada Rusia.