News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Zelensky Optimis Perang Ukraina-Rusia Bisa Berakhir Lebih Cepat saat Trump Pimpin AS

Penulis: Farrah Putri Affifah
Editor: Bobby Wiratama
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Ukraina, Zelensky dan Presiden Terpilih AS, Donald Trump

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa dirinya optimis perang melawan Rusia akan segera berakhir ketika Donald Trump menjabat sebagai Presiden AS.

"Perang akan berakhir lebih cepat di bawah kebijakan pemerintahan Donald Trump, yang akan mulai menjabat pada Januari 2025," kata Presiden Volodymyr Zelensky dalam wawancara pada 15 November dengan Suspilne.

Meski belum tahu kapan perang Ukraina-Rusia akan berakhir, Zelensky menekankan bahwa yang terpenting perdamaian akan segera terjadi.

"Perdamaian yang adil sangat penting bagi kami agar tidak ada perasaan bahwa kami telah kehilangan yang terbaik demi ketidakadilan yang dijatuhkan kepada Ukraina. Perang akan berakhir, tetapi belum ada tanggal pastinya," kata Zelensky, dikutip dari Kyiv Independent.

Menurut Zelensky, pendekatan yang dilakukan Trump terhadap perang Rusia-Ukraina ini jauh lebih baik dan akan berakhir dengan perdamaian.

"Tentu saja, dengan kebijakan tim yang sekarang akan memimpin Gedung Putih, perang akan berakhir lebih cepat. Ini adalah pendekatan mereka, janji mereka kepada masyarakat, dan ini juga sangat penting bagi mereka," tegasnya.

Terlebih ketika Trump menyampaikan visinya terkait perdamaian dalam pidato kemenangannya.

Sehingga menurutnya, ini selaras dengan visi Ukraina.

 "Ia (Trump) mendengar dasar yang kami pegang. Saya tidak mendengar apa pun yang bertentangan dengan posisi kami," terang Zelensky.

Ketika ditanya apakah Trump menuntut Kyiv bernegosiasi dengan Moskow, Zelensky menjawab bahwa hal tersebut tidak mungkin terjadi.

"Selama perang ini, baik rakyat kami maupun saya pribadi, dalam negosiasi dengan AS dengan Trump, Biden, dan para pemimpin Eropa telah menunjukkan bahwa retorika 'Duduk dan dengarkan' tidak berhasil bagi kami," katanya.

Hal tersebut selaras dengan ucapan Trump ketika menghadiri acara kampanye pada tanggal 14 Oktober 2024.

Baca juga: Rusia Ungkap Rencana AS untuk Singkirkan Zelensky dari Ukraina Tahun Depan

Di mana Trump mengatakan bahwa meski Putin dengan tegas ingin berbicara dengan Ukraina, ia justru menegaskan bahwa itu tidak mungkin berhasil.

"(Ukraina) adalah kesayangannya, dia biasa membicarakannya. Namun saya berkata, 'Anda tidak akan masuk,' dan dia tidak mau masuk," kata Trump.

Setelah kemenangan pemilihannya, Trump diduga memperingatkan Putin melalui panggilan telepon untuk tidak meningkatkan perang.

Zelensky Telepon Trump

Setelah pidato kemenangan Trump, Zelensky sempat menelepon Trump untuk mengucapkan selamat.

Elon Musk ikut serta dalam panggilan telepon antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden terpilih AS Donald Trump setelah kemenangan pemilunya, dikutip dari Lemonde.

Trump menelepon melalui pengeras suara dan Zelensky berterima kasih kepada Musk atas bantuannya menyediakan komunikasi melalui Starlink ke Ukraina dalam perang yang sedang berlangsung dengan Rusia.

Meski begitu, pembicaraan Zelensky tetap fokus pada Trump.

Ia mengatakan bahwa dirinya dan Trump melakukan panggilan telepon yang sangat baik, di mana ia mengucapkan selamat kepada kandidat Partai Republik itu atas "kemenangannya yang luar biasa.

Zelensky mengklaim keduanya sepakat untuk mempererat hubungan dalam mencapai perdamaian.

"Kami sepakat untuk menjaga dialog yang erat dan memajukan kerja sama kami. Kepemimpinan AS yang kuat dan teguh sangat penting bagi dunia dan bagi perdamaian yang adil," tulis Zelensky saat itu, dikutip dari CNN.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait Zelensky dan Donald Trump

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini