Dalam laporan Financial Times, disebutkan bahwa RS-26 dapat menjangkau hingga 3.728 mil.
Matthew Savill dari Royal United Services Institute di Inggris menyatakan bahwa jangkauan rudal Oreshnik jauh melampaui yang terlihat dalam konflik sejauh ini dan bisa jadi merupakan penggunaan pertama kali di medan perang.
Kecepatan rudal
Intelijen militer GUR Ukraina menulis di Telegram bahwa rudal tersebut membutuhkan waktu 15 menit untuk terbang dari jangkauan Kapustin Yar di wilayah Astrakhan ke kota Dnipro, dengan jarak sekitar 800 kilometer (490 mil), dengan kecepatan akhir lebih dari Mach 11.
Rudal Oreshnik dapat memiliki tiga hingga enam hulu ledak, tulis pakar militer Viktor Baranets di tabloid Komsomolskaya Pravda.
GUR Ukraina mengatakan rudal tersebut memiliki enam hulu ledak.
Igor Korotchenko, editor jurnal Pertahanan Nasional yang berpusat di Moskow, mengatakan kepada kantor berita negara TASS bahwa berdasarkan rekaman video serangan tersebut, Oreshnik memiliki beberapa hulu ledak yang dipandu secara independen.
Dalam kasus ini, hulu ledak tersebut konvensional, tetapi juga dapat membawa hulu ledak nuklir, kata pakar militer.
"Kedatangan hulu ledak yang hampir bersamaan ke sasaran" menunjukkan sistem tersebut "sangat efektif", kata Korotchenko, yang menyebutnya sebagai "mahakarya konstruksi rudal militer berbahan bakar padat Rusia modern".
Putin menggambarkan rudal tersebut dalam bahasa Rusia sebagai "jarak menengah", tetapi pakar militer Rusia mengatakan istilah dalam bahasa Inggris adalah "jarak menengah".
Rudal balistik jarak menengah (IRBM) memiliki jangkauan 1.000-5.500 kilometer, lebih rendah dari rudal balistik antarbenua (ICBM).
Pakar militer Ilya Kramnik mengatakan kepada surat kabar Izvestia bahwa jangkauan Oreshnik bisa berada di kisaran atas menengah, sekitar 3.000-5.000 kilometer.
"Bagaimanapun, kami menyaksikan penggunaan rudal jarak menengah pertama dalam sejarah oleh Rusia," kata Dmitry Kornev, editor situs web Militer Rusia, kepada Izvestia.
Apakah Serangan Ini Menjadi Ancaman bagi Barat?